Kita juga bisa mencontoh Rasulullah SAW dengan memperbanyak puasa di bulan Syaban. Apalagi, setelah Syakban, kita akan menghadapi puasa di bulan Ramadan. Jika sudah terbiasa, tentu tidak akan berat untuk menjalankannya secara penuh di bulan selanjutnya.
2. Bulan Diangkatnya Amal
Hal ini berdasarkan dari hadis dari Usamah bin Zeid yang bertanya kepada Rasulullah shallahu alaihi wasalam. Ia mengatakan:
“Dan kami tidak melihat engkau banyak berpusa kecuali di bulan Syakban?”
Kemudian Rasulullah shallahu alaihi wa salam bersabda:
“Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR An-Nasa’i)
Kebiasaan Rasulullah shallahu alaihi wasalam apabila ada bulan ataupun waktu diangkatnya amalan kepada Allah, beliau senantiasa melakukan amal kebaikan. Ini adalah keutamaan Syakban yang tidak dimiliki bulan yang lain.
Syakban juga menjadi momen kita untuk memperbanyak kebaikan. Misalnya, melakukan amal kebaikan dengan turut bersedekah atau berzakat di Dompet Dhuafa yang akan disalurkan ke penerima manfaat di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, sosial, dan dakwah.
3. Menjadi Persiapan Sebelum Ramadan
Melakukan berbagai kebaikan saat Syakban memiliki hikmah yang mulia. Ketika seseorang terbiasa memperbanyak amal kebaikan di bulan ini, maka akan mendapatkan semangat ketika memasuki Ramadan. Apalagi, di bulan Ramadan, amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah.
Optimalkan Syakban dengan lunasi utang puasamu. Jangan bingung untuk bayar fidyah karena Dompet Dhuafa siap membantumu. (zakat.or.id)