Ilustrasi Gen Z Rentan Kena Gangguan Mental. (Foto: Shutterstock)

ZNEWS.ID JAKARTA – Generasi Z (gen Z) dihantui oleh kecenderungan perilaku menyimpang yang dapat merugikan kesehatan mental. Dalam masyarakat, masalah seperti bullying, flexing, narsisme berlebihan, tindak kekerasan, bahkan fenomena bunuh diri di kalangan remaja semakin banyak terjadi.

Hasil survei Indonesia-National Adolescent tahun 2022 mengungkapkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia menghadapi masalah kesehatan mental. Sementara, satu dari 20 remaja mengalami gangguan mental.

Gangguan cemas ternyata menjadi yang paling umum di kalangan remaja, tanpa memandang jenis kelamin atau usia. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap gangguan mental sebagai topik yang tabu atau aib.

Padahal, jika gejala awal tidak ditangani dengan baik, hal tersebut dapat berkembang menjadi gangguan jiwa akut. Penting untuk menyadari dan mengatasi stigma seputar kesehatan mental guna mencegah dampak serius pada gen Z.

Tahapan Gangguan Mental

Dokter spesialis kejiwaan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku, dr. Sherly Yakobus, menjelaskan bahwa terdapat empat tahapan gejala berisiko gangguan mental yang bisa dialami oleh individu.

Masalah mental, kata dia, sering muncul ketika keinginan yang diidamkan tidak terpenuhi, terutama pada orang yang belum siap secara mental untuk menerima suatu kenyataan.

“Tapi, tetap harus dilihat dulu, itu stres biasa atau sampai ke taraf gangguan,” ucap Sherly dilansir dari Antara.

BACA JUGA  Digital Savvy: Milenial dan Gen Z dalam Menghadapi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2024

LEAVE A REPLY