Gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan penggunaan obat-obatan merupakan dampak psikologis akibat bencana atau peristiwa traumatik yang tergolong serius (Bisson & Lewis, 2009).
Aspek psikologis nyatanya memang menjadi permasalahan yang timbul pascabencana terjadi. Anak-anak usia dini menjadi paling rentan terhadap trauma psikologis karena mental mereka belum terbiasa dalam menghadapi kondisi kritis.
Pengalaman anak usia dini dalam menyikapi keadaan juga berbeda dengan orang dewasa maupun orang tua.
“Dompet Dhuafa sangat terbantu dengan kehadiran kawan-kawan dari CIMSA dalam membantu penanganan emergency response gempa Cianjur. Semoga ini menjadi amal baik dan doa kita semua agar Cianjur cepat pulih kembali. Amin,” terang Haryo Mojopahit, Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Bencana membuat waktu bermain dan bergembira anak terpaksa terhenti, keadaan saat bencana memaksa anak usia dini menghadapi kondisi yang cukup pelik, mulai dari kepanikan saat bencana terjadi hingga menyaksikan sisa-sisa kondisi bencana.
PFA memang harus dilakukan dan jauh lebih dalam untuk mengintervensi kondisi pascabencana. Tidak hanya anak usia dini, siapapun dengan berbagai latar dan usia juga berpotensi mengalami trauma psikologis pascabencana.
Sehingga, usaha-usaha para relawan dalam membantu penyembuhan psikologis para penyintas memang harus dilakukan karena dampak bencana bukan hanya berbentuk fisik ataupun kerugian materil. (DMC DD/RAK)