Ilustrasi belanja online. (Foto: iStockPhoto)

ZNEWS.ID JAKARTA – Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan, membagikan beberapa tips sederhana agar masyarakat tidak mudah tertipu oleh konten rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI) saat berbelanja online di dunia digital.

Salah satunya adalah dengan memerhatikan visual yang terlihat terlalu sempurna, seperti gambar yang terlalu mulus dalam bentuk video. Biasanya, konten AI cenderung tidak memiliki jeda atau kekakuan seperti dalam percakapan manusia pada umumnya.

“Pertama kalau dari visual untuk melihat sesuatu itu asli atau dari AI, biasanya untuk yang AI hasilnya terlampau sempurna. Jadi, kalau misalnya gambar bergerak dalam bentuk video, dia itu mulus tidak ada jeda. Padahal, kalau di kenyataan saat orang bicara kadang suka ada jeda atau diam sebentar,” kata Firman dilansir dari Antara.

Firman mencontohkan salah satu kasus viral di media sosial yang melibatkan rekayasa video AI, di mana video pidato Presiden Joko Widodo direkayasa seolah-olah berbicara dalam Bahasa Mandarin pada Oktober 2023.

Video tersebut menampilkan Presiden Jokowi mahir berbahasa Mandarin, padahal pada video aslinya beliau berpidato dalam Bahasa Inggris pada tahun 2015.

“Nah yang terlalu lancar seperti itu bisa jadi pembeda. Kasus video Pak Jokowi pakai Bahasa Mandarin itu terlihat dia lancar dan tidak ada jeda. Padahal, di video aslinya dia malah banyak jeda,” kata Firman.

Hal seperti itu dapat menjadi indikasi bahwa konten tersebut mungkin direkayasa dengan menggunakan AI. Kasus serupa juga dapat terjadi pada konten iklan produk, di mana AI digunakan untuk menciptakan testimoni palsu dari selebritas atau tokoh terkenal.

BACA JUGA  Berbagi Berkah Ramadan, Dompet Dhuafa dan Tokopedia Bagikan Santapan Berbuka Puasa

LEAVE A REPLY