Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 yang baru, Wiku Adisasmito. (Foto: BNPB)

ZNEWS.ID JAKARTA – Kasus Corona (Covid-19) di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data pemerintah pusat mengenai perkembangan harian Corona per Selasa (21/7/2020), kasus positif terinfeksi virus Corona bertambah sebanyak 1.665. Sehingga, totalnya menjadi 89.869 orang.

Penambahan juga terjadi pada pasien sembuh sebanyak 1.489 orang menjadi 48.466. Sedangkan, untuk pasien meninggal ada penambahan 81 orang menjadi 4.320.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 yang baru, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa angka tersebut dihimpun Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama 24 jam hingga pukul 12.00 WIB siang ini.

Ada perubahan dalam pengumuman perkembangan harian penanganan Corona di Indonesia hari ini. Selain menyatakan dirinya menggantikan Dirjen P2P Kemenkes, Achmad Yurianto, yang menjadi juru bicara pemerintah, selanjutnya, update kasus harian bisa langsung dilihat di www.covid19.go.id.

Dalam jumpa pers Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (21/7/2020), Wiku menyampaikan bahwa jumlah spesimen yang diperiksa saat ini mencapai 22.262 spesimen. Sehingga, total spesimen yang diperiksa menjadi 1.257.807.

Sementara, kasus suspek yang masih diawasi sebanyak 44.003 orang sedangkan kasus konfirmasi Covid-19 yang masih dipantau sebanyak 89.869 orang.

Wiku juga menjelaskan terkait kasus Covid-19 di beberapa daerah yang berhasil ditekan. Hal ini, kata dia, terlihat dari jumlah daerah dengan zona risiko tinggi menurun dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah, dan tidak ada kasus baru.

“Ada beberapa daerah dengan kasus yang masih tinggi sehingga perlu perhatian ketat agar bisa menjadi lebih baik,” katanya.

Wiku mengatakan, dalam delapan pekan terakhir, jumlah daerah dengan status zona merah atau risiko tinggi terus menurun.

Menurut data sepekan per 19 Juli 2020, terdapat 35 kabupaten/kota yang berada di zona risiko tinggi, 169 kabupaten/kota risiko sedang, 210 kabupaten/kota risiko rendah, 52 kabupaten/kota tidak ada kasus baru, dan 48 kabupaten/kota tidak terdampak.

BACA JUGA  Satgas COVID-19 Minta Pemda Tegas Terapkan Aturan

“Daerah dinyatakan berstatus tidak ada kasus baru bila selama empat pekan terakhir tidak ada kasus baru dan konfirmasi positif sebelumnya sudah sembuh 100 persen,” katanya.

Terdapat 13 kabupaten/kota yang sebelumnya berstatus risiko tinggi turun menjadi risiko sedang, yaitu Kabupaten Karangasem (Bali); Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo (Gorontalo); Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Bojonegoro, Kota Mojokerto (Jawa Timur); Kota Ternate (Maluku Utara); Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung (Sulawesi Utara); Kabupaten Bantaeng (Sulawesi Selatan); serta Kota Jakarta Utara dan Kota Jakarta Timur (DKI Jakarta).

Kabupaten/kota yang sebelumnya berstatus risiko sedang turun menjadi risiko rendah berjumlah 34 kabupaten/kota.

Sedangkan 11 kabupaten/kota yang sebelumnya berstatus risiko rendah menjadi tidak ada kasus adalah Kabupaten Sigi (Sulawesi Tengah); Kota Singkawang (Kalimantan Barat); Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Kaimana (Papua Barat); Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat); Kabupaten Manggarai (Nusa Tenggara Timur); Kabupaten Bombana dan Kabupaten Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara); Kabupaten Minahasa Tenggara (Sulawesi Utara); dan Kabupaten Gunung Sitoli (Sumatera Utara).

“Provinsi yang masih masuk zona risiko tinggi dan sedang harus betul-betul mempromosikan kesehatan dengan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalur, menggunakan masker, dan menjaga jarak,” tuturnya.

Wiku juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kekebalan tubuh dan bekerja sama tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Editor: Agus Wahyudi
Sumber: Antara

LEAVE A REPLY