Ilustrasi jejak digital. (Foto: Shutterstock)

ZNEWS.ID JAKARTA – Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Pramusinto, mengingatkan bahaya jejak digital di internet. Karena itu, penting untuk mengelola jejak digital guna menghindari hal-hal yang merugikan diri sendiri di kemudian hari.

“Kita harus ingat, jejak digital tidak bisa dihapus. Apa yang kita tinggalkan akan terekam walaupun Anda sudah menghapusnya, tapi barangkali orang lain telah screenshot,” ujar Agus, dikutip dari Antara.

Agus mengatakan bahwa jejak digital dapat diartikan sebagai bukti-bukti yang ditinggalkan warganet setelah beraktivitas di internet yang berpotensi untuk dicari, disalin, dicuri, dan dipublikasi oleh orang lain.

Jejak digital yang berupa unggahan, situs yang dikunjungi, komentar di media sosial, ataupun transaksi belanja dapat membentuk citra diri pengguna internet yang bersangkutan.

Bahkan, kata dia, jejak digital dapat memengaruhi masa depan seseorang semisal untuk melanjutkan pendidikan maupun melamar pekerjaan.

Untuk itu, dia mengingatkan masyarakat untuk mengelola jejak digital dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.

“Kalau Anda meninggalkan jejak kebaikan, hasilnya akan baik untuk Anda. Tetapi, kalau Anda meninggalkan jejak keburukan, Anda juga yang akan mendapatkan balasannya,” kata dia.

BACA JUGA  Ini yang Harus Dilakukan jika Data Pribadi Bocor di Internet

LEAVE A REPLY