Ilustrasi Pentingnya Moderasi Beragama bagi Pelajar Lintas Negara. (Foto: shutterstock)

Oleh: Dr H Muchamad Sidik Sisdiyanto, SAg MPd (Direktur KSKK Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag)

ZNEWS.ID JAKARTA – Moderasi beragama merupakan konsep yang sangat penting dalam konteks kehidupan masyarakat yang multikultural dan multireligius. Dalam menghadapi tantangan intoleransi dan ekstremisme di berbagai belahan dunia, moderasi beragama berfungsi sebagai jembatan untuk membangun toleransi, saling menghargai, dan kerukunan antar umat beragama.

Moderasi beragama dan saling mencintai adalah cita-cita manusia yang mendasar, yang mengharuskan untuk membenci kekerasan atas nama apapun, termasuk agama.

Hal ini menunjukkan bahwa moderasi beragama bukan sekadar pilihan, tetapi merupakan keharusan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.

Moderasi beragama harus dimulai dengan rasa persaudaraan dan saling menghormati antar umat beragama. Dalam konteks pendidikan, moderasi beragama seharusnya menjadi materi utama untuk mencegah maraknya intoleransi dan kekerasan.

Ekstremisme beragama sering kali muncul dari interpretasi agama yang tekstual dan tidak mempertimbangkan pluralitas pandangan keagamaan lainnya.

Oleh karena itu, beragam paradigma moderasi diperlukan untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi konflik yang dapat timbul dari perbedaan keyakinan.

Mencegah Radikalisme dan Ekstrimisme

Moderasi beragama bagi pelajar menjadi sangat penting dalam dunia yang semakin global dan multikultural. Pendidikan moderasi beragama bertujuan untuk menumbuhkan sikap yang seimbang dan toleran terhadap perbedaan agama, budaya, dan pandangan hidup.

Dengan memahami pentingnya moderasi, pelajar dapat menghargai nilai-nilai yang berbeda dan hidup harmonis dengan sesama. Moderasi beragama mencegah munculnya paham radikal di kalangan pelajar.

Radikalisme sering kali muncul karena kurangnya pemahaman mendalam terhadap agama dan pengaruh lingkungan yang mendorong sikap intoleran.

Dengan mempelajari ajaran agama secara moderat, pelajar diajarkan untuk menghindari interpretasi sempit yang bisa mengarah pada ekstremisme.

BACA JUGA  Didik Anak lewat Berkisah, Dompet Dhuafa Lampung Gelar Kajian Parenting

LEAVE A REPLY