ZNEWS.ID JAKARTA – Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perayaan memperingati kelahiran Rasulullah, salah satu momen penting dalam kalender Islam. Peringatan ini tidak hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk memperkuat rasa cinta dan hormat kita kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)

Namun, bagaimana sejarah peringatan Maulid Nabi ini muncul? Bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu? Mari kita jelajahi asal-usul dan perkembangannya.

Asal-usul Maulid Nabi

Sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilacak kembali ke Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10 Masehi. Dinasti Fatimiyah, yang beraliran Syiah Ismailiyah, memulai tradisi memperingati kelahiran Rasulullah sebagai bagian dari perayaan keagamaan mereka.

Pada awalnya, perayaan ini bersifat lokal dan belum menyebar luas di kalangan umat Islam lainnya pada masa itu.

Perayaan Maulid Nabi kemudian mulai populer dan menyebar ke berbagai wilayah ketika Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1137-1193 M), seorang pemimpin Sunni, mempromosikan perayaan ini untuk memperkuat semangat keagamaan dan persatuan umat Islam dalam menghadapi Perang Salib.

Salahuddin Al-Ayyubi memandang Maulid Nabi sebagai cara untuk menginspirasi dan memotivasi umat Islam dengan mengenang keteladanan dan keberanian Rasulullah.

LEAVE A REPLY