Ilustrasi Mengungkap Mitos: Tisu Toilet dan Risiko Infeksi Jamur. (Foto:Shutterstock.com/Voyagerix)

ZNEWS.ID JAKARTA – Berbagai informasi di media sosial menyebutkan bahwa tisu toilet yang diberi aroma atau diputihkan dapat menyebabkan infeksi jamur.

Namun, menurut artikel di Well and Good, Dr. Sherry Ross, seorang pakar kesehatan wanita dan OB/GYN, menegaskan bahwa pada umumnya tisu toilet tidak memicu infeksi jamur.

“Setiap individu memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda, tetapi proses pembuatan tisu toilet telah mengikuti pedoman keselamatan untuk mencegah penyerapan bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh,” ujar Ross.

Artinya, tidak semua merek tisu toilet berpotensi menyebabkan iritasi. Tisu toilet yang mengandung pewangi, pemutih klorin, atau bahan tambahan lain seperti pewarna berbasis minyak bumi memang bisa menyebabkan iritasi kulit atau ketidaknyamanan, terutama bagi orang dengan kulit sensitif atau alergi.

Namun, bahan-bahan ini lebih mungkin memicu iritasi ringan di area vagina atau vulva dibandingkan menyebabkan pertumbuhan jamur.

Laporan kasus tahun 2010 di jurnal Canadian Family Physician pernah mencatat seorang wanita yang mengalami hilangnya infeksi jamur setelah beralih dari tisu toilet yang diputihkan ke tisu toilet tanpa pemutih. Namun, ini hanya satu kasus dan belum ada penelitian lebih lanjut selama lebih dari satu dekade.

Ross menyarankan bahwa jika seseorang tidak mengalami gejala gatal, iritasi, atau infeksi jamur yang sering berulang, tidak perlu mengganti tisu toilet yang digunakan.

“Namun, jika Anda mengalami infeksi jamur berulang, memilih tisu toilet yang bebas pewangi, bebas pewarna, tidak diputihkan, atau yang terbuat dari bahan alami bisa membantu mengurangi risiko iritasi,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa infeksi jamur dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, kekuatan sistem kekebalan tubuh, dan pilihan pakaian.

BACA JUGA  Masjid Al-Barokah yang Hancur akibat Gempa Cianjur Kini Berdiri Kembali

LEAVE A REPLY