Seruan Perjuangan untuk Palestina, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Teater Titimangsa menggelar teater musikal berjudul Tanah yang Terpenjara #LantangkanSuarauntukPalestina yang akan diselenggarakan pada 3 Oktober 2024. (Foto: Dompet Dhuafa)

 

ZNEWS.ID JAKARTA – Selama 11 bulan, Israel telah membantai Gaza habis-habisan tanpa pandang bulu. Nyaris satu tahun warga Palestina menderita di bawah agresi dan blokade.

Gaza yang tadinya kota kecil nan menawan di pesisir pantai dan menjadi rumah bagi dua juta penduduknya, berubah menjadi penjara yang perlahan-lahan membunuh seluruh warga yang ada di dalamnya. Israel tak menyisakan satu meter pun tempat yang aman di Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya ada 40.738 orang tewas selama lebih dari 11 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza. Termasuk 16.500 anak-anak dan 125 jurnalis. Lebih dari 93.855 orang luka-luka, dan lebih dari 10 ribu lainnya dinyatakan hilang.

Israel juga telah merusak dan menghancurkan lebih dari separuh rumah penduduk di Gaza. Berdasarkan data PCBS (Biro Pusat Statistik Palestina), infrastruktur di Jalur Gaza mengalami kerusakan cukup parah.

Lebih dari 50 persen bangunan hancur dan 360 ribu bangunan di Gaza rusak sebagian atau hancur. Sebanyak 305 sekolah atau universitas hancur, 32 rumah sakit tidak dapat beroperasi, 25 rumah sakit rusak akibat serangan rudal, dan 649 fasilitas pelayanan kesehatan terkena dampaknya. Tiga gereja dan 290 masjid hancur, sedangkan 168 bangunan umum rusak.

Selama 11 bulan lamanya, Israel telah melakukan pembantaian besar di Jalur Gaza. Ini adalah alarm yang seharusnya menjadi peringatan darurat bagi seluruh dunia bahwa Gaza telah mencapai titik batasnya.

Membiarkan genosida terus berlangsung berarti membiarkan Israel melakukan pembantaian-pembantaian selanjutnya di Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY