Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Officer Program Lingkungan Dompet Dhuafa menyelenggarakan Talkshow edukasi bertema Lindungi Ozon Kurangi Perubahan Iklim, pada acara Swara Sore Seru dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia 2024 di NEHA Hub Id, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Jumat (20/9/2024). (Foto: DMC DD)

ZNEWS.ID JAKARTA – Segala macam pemberitaan tentang kerusakan lingkungan hidup tak lagi asing dalam pengamatan dan pendengaran kita saat ini. Tanpa kita sadari, ada salah satu upaya pelestarian lingkungan yang sering kali kita hiraukan, yang justru sangat berdampak terhadap kehidupan sehari-hari, yakni penipisan lapisan ozon.

Tak semua orang menyadari pentingnya upaya mengurangi penipisan lapisan ozon yang justru menjadi hal yang krusial dalam kehidupan kita.

Ozon secara alamiah terbentuk melalui proses fotokimia. Proses fotokimia adalah reaksi kimia yang terjadi akibat penyerapan radiasi, seperti sinar ultraviolet, sinar tampak, atau radiasi inframerah. Proses ini dapat melibatkan pemutusan ikatan kimia atau stimulasi molekul tanpa mengubah sifat kimianya.

Konsentrasi ozon terbesar sekitar 90% berada di stratosfer. Stratosfer adalah lapisan kedua atmosfer bumi yang berada di atas troposfer dan di bawah mesosfer.

Fungsi utama lapisan stratosfer adalah melindungi kehidupan di Bumi dari sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya dari matahari. Stratosfer memiliki lapisan ozon yang menyerap sebagian besar sinar UV-B.

Sisanya 10% berada di troposfer. Troposfer adalah lapisan atmosfer terbawah dari permukaan tanah. Di sini lah manusia, tumbuhan, dan hewan hidup berada.

Pada lapisan troposfer manusia dan makluk hidup lainnya masih mungkin bernapas, namun semakin ke atas dan mendekati batas troposfer, manusia akan lebih sulit bernapas dan mengalami keringat dingin hingga hipotermia.

Tanpa lapisan ozon, kehidupan di Bumi akan terancam, karena paparan UV yang tinggi dapat menyebabkan kanker kulit, merusak sistem imun tubuh dan kerusakan ekosistem.

LEAVE A REPLY