Titiek Puspa. (Foto: Instagram @titiekpuspa_official)

ZNEWS.ID JAKARTA – Indonesia berduka atas wafatnya Titiek Puspa, salah satu ikon musik dan hiburan Tanah Air. Ia mengembuskan napas terakhir pada Kamis (10/4/2025), pukul 16.30 WIB dalam usia 87 tahun.

Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga masyarakat yang telah lama mengenalnya lewat karya-karyanya yang berkesan.

Titiek Puspa, sosok serba bisa, tidak hanya dikenal sebagai penyanyi, namun juga sebagai pencipta lagu, aktris, hingga pelopor gerakan sosial.

Ia lahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong, pada 1 November 1937, dan memulai karier musiknya dari kota Semarang setelah memenangkan kompetisi Bintang Radio RRI.

Namanya kian melambung ketika bergabung dengan Orkes Studio Jakarta pada 1960-an. Di sana, ia dibimbing oleh musisi Iskandar dan Zainal Ardi—yang kemudian menjadi suaminya.

Penyanyi dan Pencipta Lagu

Titiek pun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri. Album seperti “Si Hitam” dan “Doa Ibu” menjadi titik penting dalam kariernya sebagai pencipta lagu. Lagu-lagu ciptaannya seperti “Minah Gadis Dusun”, “Pantang Mundur”, dan “Si Hitam” menjadi karya abadi di dunia musik Indonesia.

Pada dekade 1970-an hingga 1990-an, Titiek tetap produktif merilis lagu-lagu yang penuh warna, dari ceria seperti “Jatuh Cinta” dan “Dansa Yok Dansa”, hingga jenaka seperti “Apanya Dong”.

Lagu “Kupu-Kupu Malam” karya Harry Roesli menjadi salah satu penampilannya yang paling ikonik. Di era 2000-an, ia masih aktif melalui lagu seperti “Bimbi” dan “Marilah Kemari”.

Menekuni Seni Peran

Tak hanya menyanyi, Titiek juga menekuni dunia seni peran dan tampil di sejumlah film terkenal, termasuk “Inem Pelayan Sexy” dan “Karminem”. Ia juga turut meramaikan dunia operet di TVRI lewat pertunjukan seperti “Bawang Merah Bawang Putih” dan “Kartini Manusiawi”.

Berikut ini daftar film yang pernah dibintangi oleh Titiek Puspa:

  • Minah Gadis Dusun (1965)
  • Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1966)
  • Pemburu Mayat (1972)
  • Bing Slamet Setan Djalanan (1972)
  • Rio Anakku (1973)
  • Bawang Putih (1974)
  • Ateng Minta Kawin (1974)
  • Tiga Cewek Bandung (1975)
  • Inem Pelayan Sexy (1976)
  • Karminem (1977)
  • Inem Pelayan Sexy II (1977)
  • Inem Pelayan Sexy III (1977)
  • Tuyul Perempuan (1979)
  • Rojali dan Zuleha (1979)
  • Gadis (1980)
  • Putri Giok (1980)
  • Koboi Sutra Ungu (1981)
  • Apanya Dong (1983)
  • Cinta Setaman (2008)
  • Ini Kisah Tiga Dara (2016)
  • Musik Untuk Cinta (2017)

Dedikasinya terhadap dunia anak-anak tak pernah padam. Ia menciptakan lagu-lagu anak dan pada 2014 mendirikan grup vokal Duta Cinta yang beranggotakan anak-anak dari berbagai latar belakang budaya. Grup ini tampil di berbagai acara, termasuk serial musikal “Pesta Sahabat” di RTV.

Pada 2009, Titiek Puspa sempat didiagnosis menderita kanker serviks. Meski demikian, ia tetap tegar dan terus berkarya bahkan selama menjalani pengobatan di Singapura. Ia berhasil pulih, dan menyatakan bahwa kekuatan doa serta semangat hidup adalah kunci kesembuhannya.

Musisi Berkontribusi Besar bagi Negara

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan belasungkawa atas kepergian seniman legendaris Titiek Puspa, yang dikenal luas atas kontribusinya di dunia musik dan kebudayaan Tanah Air.

Dalam unggahan Instagram Story di akun @prabowo pada Kamis (10/4/2025), Presiden menyampaikan rasa dukanya.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,” tulis Presiden Prabowo dalam keterangan unggahannya.

Ia juga berharap semangat berkarya dan dedikasi Titiek Puspa dapat terus menginspirasi para seniman serta generasi muda Indonesia.

Presiden turut mendoakan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Mahaesa, serta memohon agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi kehilangan ini.

LEAVE A REPLY