Pos Sehat Dompet Dhuafa bersama KBMB (Koalisi Buruh Migran Berdaulat) memberikan Aksi Layanan Sehat (ALS) kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada 12-13 Oktober 2022. (Foto: Dompet Dhuafa)

ZNEWS.ID NUNUKAN – Sebanyak 368 Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah dipulangkan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Kota Kinabalu (DTI Sandakan, Paparkimanis, Mangatal) dan DTI Tawau Sabah Malaysia pada 12-13 Oktober 2022 ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Tercatat, sebanyak 135 orang deportan dipulangkan dari Tawau Malaysia yang semuanya laki-laki dan perempuan dewasa. Sementara pemulangan dari Kota Kinabalu sebanyak 233 dengan rincian DTI Sandakan 65 orang , DTI Kota Kinabalu 57 orang, dan Paparkimanis 114 orang. Laki-laki dewasa 173 orang, perempuan 45, dan anak-anak 15 orang.

Deportasi selalu membawa pilu. Hasil pemeriksaan kesehatan Pos Sehat Dompet Dhuafa mencatat sebanyak 78 deportan (13 pasien perempuan dan 65 pasien laki-laki) yang menderita sakit yang berbeda-beda sejak mereka berada dalam penjara maupun DTI Tawau dan Kota Kinabalu.

Pos Sehat Dompet Dhuafa bersama KBMB (Koalisi Buruh Migran Berdaulat) memberikan Aksi Layanan Sehat (ALS) kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada 12-13 Oktober 2022. (Foto: Dompet Dhuafa)

Tak sedikit yang menderita sakit dipepsia, hemoroid, myalgia dd, defisiensi gizi, rinitis, cephalgia, ISPA, tinea corporis, pioderma, atropi otot gastrok, scabies, Sust. TB, diare, gastritis, DM, serta hipertensi.

Terdapat dua deportan perempuan yang harus dirujuk ke RSUD Nunukan. Satu pasien rujukan tersebut kemudian dinyatakan meninggal, yakni seorang ibu dari Flores Timur, NTT.

Pos Sehat Dompet Dhuafa bersama KBMB (Koalisi Buruh Migran Berdaulat) memberikan Aksi Layanan Sehat (ALS) kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada 12-13 Oktober 2022. (Foto: Dompet Dhuafa)

Seorang ibu lainnya masih dalam keadaan kritis dan harus terpisah dari anak perempuannya masih berusia 3 tahun. Saat ini, sang anak dalam pengasuhan sementara Yasayan Asyiyah Ruhama Nunukan oleh KBMB bersama BP2MI Nunukan.

Menurut keterangan dari beberapa deportan DTI Mangatal Kota Kinabalu, memang cukup memerlukan perjuangan. Perjalanan kepulangan mereka harus menempuh waktu selama 12 jam dengan kondisi kaki dirantai di dalam truk secara berdesakan dengan perut lapar dan haus, sebagian bahkan dalam keadaan sakit.

LEAVE A REPLY