ZNEWS.ID SEMARANG – Sebagai upaya mempercepat eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Wilayah Jawa Tengah (LKC DD Jateng) dan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Wilayah Jawa Tengah resmi menjalin kerja sama dalam program eliminasi TBC.
Kesepakatan ini ditandatangani awal Februari lalu di Hotel Novotel Semarang oleh Kepala LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Titi Ngudiati, dan Manajer MSI, Supriyanto.
Kerja sama ini merupakan bagian dari Rapat Koordinasi Wilayah Program TBC Komunitas yang diselenggarakan oleh MSI Jateng.
Program ini juga melibatkan Konsorsium Penabulu-STPI, yang merupakan gabungan dari organisasi masyarakat sipil Penabulu dan Stop TB Partnership Global Fund.
Program TBC Komunitas dijalankan dari tahun 2024 hingga 2026, dengan fokus pada penanggulangan TBC yang masih menjadi masalah kesehatan utama, khususnya di Jawa Tengah.
Titi Ngudiati menegaskan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen LKC Dompet Dhuafa dalam mendukung program eliminasi TBC yang dicanangkan pemerintah.
“Kami berkomitmen penuh dalam mendukung upaya eliminasi TBC di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Kami percaya kolaborasi ini akan mempercepat proses eliminasi TBC,” ujarnya.
Sementara itu, Supriyanto menyampaikan apresiasi atas dukungan LKC Dompet Dhuafa terhadap program ini, dengan target eliminasi TBC di Jawa Tengah pada tahun 2028. Ia menekankan pentingnya keterlibatan tidak hanya tenaga medis, tetapi juga masyarakat.
“Kerja sama ini sangat penting untuk mencapai target eliminasi TBC, yang tidak hanya melibatkan pihak medis, tetapi juga masyarakat secara langsung. Kami yakin dengan kekuatan kolaborasi ini, Jawa Tengah dapat segera bebas dari TBC,” kata Supriyanto.
LKC Dompet Dhuafa telah mengambil langkah nyata dalam upaya eliminasi TBC di beberapa daerah, seperti Kabupaten Boyolali, Kota Magelang, dan Kabupaten Magelang.
Program yang dijalankan mencakup pemberian paket nutrisi bagi pasien TBC yang tengah menjalani pengobatan (TBC SO dan RO).
Di Kabupaten Magelang, LKC Dompet Dhuafa juga bekerja sama dengan MSI Jateng untuk meningkatkan efektivitas program ini.
“Kami percaya bahwa keberhasilan dalam mengeliminasi TBC tidak hanya tergantung pada tenaga medis, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Dengan adanya program ini, kami berharap semakin banyak warga yang terlibat dan lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC,” pungkasnya. (LKC DD)
