ZNEWS.ID JAKARTA – Pengangguran adalah salah satu tantangan mendesak di Indonesia, meskipun perekonomian negara ini tumbuh dengan stabil. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,86%, yang berarti sekitar 8,4 juta orang menganggur dari populasi lebih dari 270 juta jiwa.
Penyebab Tingginya Pengangguran di Indonesia
- Kesenjangan Keterampilan dan Kebutuhan Industri
Banyak pencari kerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Sebagian besar angkatan kerja hanya lulusan sekolah menengah yang minim keterampilan teknis, sementara industri utama seperti teknologi dan manufaktur membutuhkan keterampilan khusus.
- Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata
Pertumbuhan ekonomi terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, sedangkan daerah lain, terutama di timur Indonesia, tertinggal. Hal ini menciptakan ketimpangan dalam penyediaan lapangan kerja, menyebabkan penduduk di daerah kurang berkembang harus merantau.
- Kurangnya Lapangan Kerja untuk Tenaga Kerja Rendah Keterampilan
Kemajuan teknologi dan otomatisasi di sektor industri mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual. Ini berdampak pada tenaga kerja dengan keterampilan rendah yang semakin sulit mendapatkan pekerjaan.
- Dampak Pandemi Covid-19
Pandemi memperburuk situasi ekonomi dengan menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan, terutama di sektor pariwisata, perhotelan, dan ritel. Meskipun pemulihan ekonomi mulai terlihat, banyak pekerja belum kembali bekerja atau menemukan pekerjaan baru.
Solusi Mengatasi Pengangguran
Mengatasi pengangguran membutuhkan upaya kolektif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Ada beberapa langkah konkret yang bisa diambil untuk membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia:
- Peningkatan Keterampilan Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri sangat diperlukan. Pemerintah telah meluncurkan program Kartu Prakerja, yang telah melatih lebih dari 13 juta peserta, namun perlu dikembangkan lebih lanjut.