Dompet Dhuafa Riau meresmikan bangunan baru MIS Nurul Huda, hasil gerakan Milenial Bangun Sekolah (MBS), di Desa Pulau Palas, Kamis (18/7/2024). (Foto: Dompet Dhuafa)

ZNEWS.ID INDRAGIRI HILIR – Semburat mentari berwarna oranye mulai menerpa rumah yang berdiri kokoh di antara pepohonan dan perkebunan kelapa sawit di Desa Palas, Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir, Riau. Saat itu menjadi pagi yang penuh semangat bagi Hafni Salsabila (12), salah satu siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nurul Huda Desa Pulau Palas yang sejak pagi sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Ia kemasi peralatan sekolah dan melaju dengan sepeda kesayangannya untuk menyambut sesuatu yang ia telah nanti sejak lama. Ia kayuh pedal sepeda dengan jarak sekitar dua kilometer.

Menyusuri jalan berbatu, tak sedikit Hafni harus mengendalikan sepedanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari lubang-lubang akibat jalan yang rusak.

Tepat pukul 08.00 WIB, Kamis (18/7/2024), Hafni dan seluruh siswa-siswi dari MIS Nurul Huda Desa Pulau Palas telah berkumpul untuk menyambut tamu-tamu undangan yang hadir hari itu. Pasalnya, hari itu merupakan peresmian dua lokal (kelas) baru di MIS Nurul Huda.

Setelah lebih dari 30 tahun berdirinya, bangunan sekolah MIS Nurul Huda akhirnya mengalami renovasi pembangunan. Renovasi MIS Nurul Huda di Desa Palas merupakan bantuan dari amanah donatur Dompet Dhuafa yang dikelola melalui program pendidikan-gerakan Milenial Bangun Sekolah (MBS) bersama Dompet Dhuafa Riau.

Bangunan baru MIS Nurul Huda Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Kamis (18/7/2024). (Foto: Dompet Dhuafa)

Dua lokal berhasil dibangun dalam kurun waktu enam bulan sejak November 2023 lalu. Hal tersebut tentu menjadi kabar yang membahagiakan untuk para siswa dan guru MIS Nurul Huda.

Kelas baru tersebut akan digunakan untuk lokal 6, sedangkan ruang sebelahnya untuk lokal 5, karena pelajaran untuk kelas tinggi cukup banyak. Dengan harapan tinggi agar para siswa dan guru dapat lebih layak dan berkualitas dalam proses belajar-mengajar.

Jauh sebelum hari itu, puluhan tahun para siswa dan guru MIS Nurul Huda belajar-mengajar dalam bangunan sekolah yang sesak.

Bagaimana tidak? Sekolah itu hanya memiliki tiga ruang kelas, setiap ruangan diisi oleh tiga kelas berbeda yang hanya berbatas triplek, sebagai ruang belajar-mengajar, pun ruang kantor guru. Dinding, jendela serta lantai juga beralaskan kayu.

LEAVE A REPLY