Ilustrasi Jangan Menunda Kebaikan. (Foto: makmalpendidikan.net)

“Jika kamu memasuki waktu sore maka janganlah tunggu waktu pagi, dan jika kamu memasuki waktu pagi janganlah kamu tunggu waktu sore, dan gunakanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu, dan kehidupannya untuk kematianmu.”
(HR Bukhari)

ZNEWS.ID JAKARTA – Betapa banyak orang yang ringan dalam menunda-nunda untuk melakukan suatu amal saleh. Mau bersedekah, ditunda terlebih dahulu sampai memiliki tabungan sekian Rupiah. Mau salat, ditunda dulu sampai akhir waktu.

Mau menikah, ditunda sampai mempunyai rumah dan perabotnya dulu. Bahkan mau tersenyum dan menyapa tetangga pun, malah ditunda sampai tetangga yang duluan menegur.

Sifat suka menunda-nunda kebaikan sama seperti menanam bibit penyesalan di akhirat kelak. Betapa banyak orang yang menyesal di saat kiamat nanti karena kebiasaannya menunda-nunda kebaikan dan ketidakmampuannya mengisi waktu hidup dengan baik. Padahal, waktu merupakan modal utama kehidupan kita.

Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kita tak diperkenankan menunda-nunda dalam melakukan amal saleh dan kebaikan:

1. Kematian akan Datang Cepat atau Lambat

Apa yang kita kejar belum pasti kita dapatkan hasilnya, sementara kematian yang tak pernah kita tunggu sudah pasti kedatangnnya.

Ali ibn Abi Thalib ra berkata, “Sungguh aku heran melihat seseorang yang mengejar sesuatu yang tidak pasti. Dan tidak ada yang sangat tidak pasti selain kehidupan. Aku pun heran melihat seseorang melupakan kepastian. Dan tidak ada yang sangat pasti selain kematian.”

2. Kedatangan 7 Hal yang Tak Diharapkan

Rasulullah bersabda: “Bersegeralah kalian melaksanakan amal saleh kerena tujuh hal: (1) Apakah kalian hanya menanti kefakiran yang melupakan, (2) atau kekayaan yang menyesatkan, (3) atau sakit yang merusakkan, (4) atau ketuaan yang melemahkan, (5) atau kematian yang mendadak, (6) atau Dajjal, yang merupakan seburuk-buruk hal gaib yang akan datang, (7) ataukah hari kiamat, sedang hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam Sunan-nya)

LEAVE A REPLY