ZNEWS.ID JAKARTA – Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan menjadi penyebab kematian kedua terbesar di dunia, setelah penyakit jantung iskemik, baik di negara maju maupun berkembang.
Stroke dapat berakibat fatal atau menimbulkan disabilitas yang berdampak pada penurunan kondisi kesehatan dan kualitas hidup penderitanya.
Selain itu, kondisi ini juga memberikan beban finansial yang besar bagi keluarga dan negara. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini jauh lebih baik dibandingkan dengan pengobatan.
Dr. Sahar Aritonang, Sp. N, M.Si.Med, FINS, seorang dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya, menjelaskan bahwa stroke adalah kondisi klinis serius dan berkembang cepat akibat gangguan pada saraf, yang dapat berlangsung lebih dari 24 jam dan dapat menyebabkan kematian.
“Stroke adalah kondisi di mana muncul gejala klinis yang berkembang cepat berupa gangguan fungsi saraf sebagian atau keseluruhan, yang bisa memburuk dan berlangsung selama lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, tanpa ada penyebab yang jelas selain masalah pembuluh darah,” kata dokter lulusan Universitas Diponegoro tersebut, dilansir dari Antara.
Sahar mengungkapkan bahwa jumlah kasus stroke terus meningkat, dengan data mencatat adanya 12,2 juta kasus baru per tahun, atau satu kasus terjadi setiap tiga detik.
Bahkan, satu dari empat orang berisiko mengalami stroke dalam hidupnya, dengan kenaikan kejadian sebesar 50 persen selama 17 tahun terakhir.