Ilustrasi swasembada pangan. (Foto: Dompet Dhuafa)

ZNEWS.ID PADANG – Pakar sekaligus Guru Besar dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand), Sumatra Barat, Prof Musliar Kasim, menyarankan pemerintahan baru untuk menerapkan System of Rice Intensification (SRI) guna mencapai swasembada pangan nasional.

“Salah satu solusi untuk mewujudkan swasembada pangan ialah dengan menerapkan system of rice intensification,” katanya di Padang, Minggu (20/1/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap pidato Presiden Prabowo usai pelantikannya sebagai Presiden RI periode 2024-2029, di mana ia menegaskan tekad menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Menurut Musliar, metode SRI dapat menggandakan hasil produksi padi dibandingkan dengan cara konvensional. Karena itu, keinginan Prabowo agar Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia, bisa tercapai jika menerapkan metode ini.

Berdasarkan karya ilmiah Prof Musliar bersama Nalwida Rozen, SRI adalah sistem budidaya tanaman padi yang diadopsi dari Madagaskar. Metode ini menggunakan bibit muda yang menghasilkan banyak anakan, sehingga meningkatkan hasil panen.

Sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan (2011–2014), Prof Musliar menegaskan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan atau menjadi lumbung pangan dunia, diperlukan waktu sekitar lima hingga 10 tahun, terutama jika melibatkan pembukaan lahan baru.

“Kalau pembukaan lahan baru maka produksinya belum bisa maksimal termasuk jika kita ingin membuka sawah baru. Butuh waktu lima hingga 10 tahun agar bisa berproduksi normal,” jelasnya, dilansir dari Antara.

LEAVE A REPLY