Ilustrasi cuaca panas. (Foto: Shutterstock/Pakhnyushcha)

ZNEWS.ID JAKARTA – Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, dr. Faisal Parlindungan Sp.PD, menyatakan bahwa cuaca panas dapat memiliki dampak serius pada kesehatan orang-orang yang rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena risiko dehidrasi.

Menurut Faisal, dehidrasi ditandai dengan gejala seperti rasa haus, kulit kering dan panas, keringat berlebih, pucat, detak jantung lebih cepat dari biasanya, kram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat, yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi seperti syok hipovolemik.

Selain itu, pada kelompok rentan, cuaca panas juga dapat menyebabkan heatstroke atau serangan panas. Faisal menjelaskan bahwa heatstroke adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika suhu tubuh melebihi 40 derajat Celsius. Gejalanya meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Paparan panas yang berkepanjangan pada orang-orang rentan juga dapat merusak organ-organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak.

Pada lansia, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu internal akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama jika mereka memiliki penyakit komorbid seperti penyakit jantung, diabetes, dan masalah ginjal.

Sementara itu, ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan juga harus memastikan asupan cairan yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.

“Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, lebih rentan terhadap efek panas. Ibu hamil memiliki kebutuhan cairan yang lebih banyak untuk mendukung perkembangan janin dan volume darah yang meningkat dan agar tidak dehidrasi,” katanya, dilansir dari Antara.

LEAVE A REPLY