HELAT Natal dan pergantian tahun baru serta libur panjang telah usai, kini sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi bakal mengalami cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang akan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

BMKG sebelumnya mengimbau warga untuk mengantisiasi cuaca ekstrim berupa curah hujan sedang sampai lebat diiringi sambaran  petir di sejumlah wilayah termasuk Jabodetabek yang diprediksi berlangsung sampai pekan kedua Januari.

Potensi cuaca ekstrim, menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto disebabkan dinamika atmosfir di sejumlah wilayah akibat fenomena monsun Asia, aktivitas Maden Julian Oscilation (MJO) dan Gelombang Rossby.

Monsun Asia adalah  musim periodik di atas Samudera Hindia dan selatan Asia ditandai curah hujan tinggi,sedangkan MJO adalah gelombang atau osilasi non musim di atas troposfir yang bergerak dari barat ke timur antara 30 sampai 40 hari yang berdampak pada anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.

Gelombang ekuatorial Rossby yang juga disebut gelombang planet adalah fenomena yang terjadi di  atmosfir di atas laut yang berotasi secara berpasangan da begerak ke arah barat di sekitar kawasan katulistiwa.

Di Kab. Karawang, Jawa Barat, banjir merendam empat kecamatan akibat meluapya Sungai Cibeet sejak Kamis (4/1) berdampak bagi 2.300 jiwa (778 KK). Banjir dengan ketinggian  antara 30 cm sampai sedada (130 cm) merusak 10 tempat ibadah dan tiga sekolah.

Sementara 23 kota di empat kabupaten di Kalimantan Tengah terutama di Kab. Barito Selatan sejak Minggu lalu (6/1) sehingga menggenangi 572 rumah dan bangunan setinggi sampai 90 cm.

Banjir juga ikut merendam 28.000 unit rumah di kota Sungai Penuh, Jambi dan BPBD setempat mencatat berdampak pada 42.150 jiwa dan 13.395 KK .

BACA JUGA  Ada Kereta Api anjlok di Jawa Timur, lintasan kini sudah kembali normal

Sementara banjir di Kab, Kerinci, Sumatera Barat yang berlangsung sejak awal Januari lalu belum surut dan berdampak terhadap puluhan ribu jiwa penduduk.

Tercatat 82 desa di 13 kecamatan yang merendam 4.000 lebih rumah, 621 lahan sawah yang menyebabkan gagal panen dan 15.030 jiwa terdampak.

Musim hujan telah tiba, ayo singsingkan lengan, bergotong royong   memitigasinya guna menekan risiko bencana!

 

 

LEAVE A REPLY