JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah untuk segera beralih menggunakan rumah yang tahan dari gempa bumi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hal tersebut wajib dikarenakan wilayah Pekalongan – Batang merupakan jalur sumber sesar aktif yang rawan gempa.

Bahkan, ia menyebutkan, merujuk hasil penelitian Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) pada tahun 2017 didapati sesar aktif di segmen Pekalongan mampu memicu gempa hingga mencapai magnitudo 6,5 yang berpotensi merusak.

Penelitian itu telah terbukti setidaknya melalui peristiwa gempa bumi pada Minggu (7/7) pukul 14.35 WIB. Meski berskala 4,4 magnitudo dan disusul tiga kali gempa skala kecil yakni 1,9 magnitudo, tapi gempa kerak dangkal pada kedalaman 6 kilometer itu mampu merusak banyak bangunan hingga menimbulkan korban luka-luka.

Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin siang sebanyak 49 unit rumah rusak. Rincinya meliputi lima rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang dan 32 rumah rusak ringan, termasuk 11 fasilitas umum berupa rumah ibadah, sekolah, dan pasar di wilayah Kabupaten Batang.

BACA JUGA  Rumah Tahan Gempa sebagai Optimalisasi Mitigasi Bencana

LEAVE A REPLY