Ilustrasi orang tua. (Foto: goodnewsfromindonesia.org)

ZNEWS.ID JAKARTA – Pikun itu bukan kemauan orang, dia adalah salah satu sunnatullah bagi sebagian orang yang sudah tua. Pikun juga merupakan ujian kesabaran bagi seorang untuk merawat orang tuanya. Bukan cuma anak, pikun juga ujian untuk para menantu dan cucu.

Untuk menambah wawasan kita, Al-Qur’an memperingatkan kita secara tidak langsung agar menghindari sikap tidak terpuji ketika memperlakukan orang tua yang sudah banyak lupanya.

Jangan tiru sebagian menantu dan cucu-cucu Nabi Yakub ketika mereka mengira sang Nabi berhalusinasi.

QS Yusuf ayat 94-96:

وَلَمَّا فَصَلَتِ ٱلْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّى لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلَآ أَن تُفَنِّدُونِ ﴿٩٤﴾  قَالُوا۟ تَٱللَّهِ إِنَّكَ لَفِى ضَلَٰلِكَ ٱلْقَدِيمِ ﴿٩٥﴾  فَلَمَّآ أَن جَآءَ ٱلْبَشِيرُ أَلْقَىٰهُ عَلَىٰ وَجْهِهِۦ فَٱرْتَدَّ بَصِيرًا قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿٩٦﴾

(94). “Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata, ‘Sesungguhnya Aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)’.”

(95). “Mereka (keluarganya) berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu’.”

(96). “Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, ‘Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui’.”

LEAVE A REPLY