JAKARTA – Dokter spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran UGM dr Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A menuturkan vaksin human papillomavirus (HPV) paling optimal diberikan saat seseorang memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual.

Dia menjelaskan,vaksinasi dapat menjadi upaya untuk mencegah infeksi HPV, kanker serviks atau leher rahim, dan kanker terkait HPV lainnya.

Denta merujuk studi mengatakan saat vaksin diberikan pada mereka yang berusia pra-remaja yakni 9 tahun hingga 14 tahun dan belum aktif melakukan hubungan seksual, maka antibodi yang terbentuk sangat tinggi sehingga mereka hanya membutuhkan dua kali suntikan atau dua dosis.

Sementara mereka yang sudah berusia 15 tahun ke atas, membutuhkan tiga dosis vaksin HPV.

Kemudian, terkait keamanan vaksin, dia berkaca pada data di Amerika Serikat dengan cakupan pemberian vaksinasi sekitar 100 juta dosis sejak tahun 2006 hingga 2016 bahwa tidak ditemukan efek samping yang parah.

“Kalau disuntik nyeri tetapi penurunan infeksinya bisa hampir 100 persen,” kata Denta.

Meskipun vaksin disarankan diberikan pada usia pra-remaja, namun orang-orang yang dewasa dan telah aktif secara seksual tetap bisa divaksin.

“Usia 9 tahun -14 tahun dua dosis. Tapi orang-orang yang sudah menikah pun dan ingin divaksin, sudah punya anak pun itu masih bisa bahkan sampai usia 55 tahun juga tidak apa-apa. Misalnya ingin divaksin tinggal dikonsultasikan ke dokter,” ujar dia, seperti dilansir Antara.

BACA JUGA  Pentingnya Vaksinasi HPV Bagi Pasangan Pranikah

LEAVE A REPLY