JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa banjir dan cuaca ekstrem pada pekan kedua Januari 2024 berdampak pada puluhan ribu jiwa di Indonesia.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin (15/1/2024), menginformasikan bahwa terdapat 38 kejadian bencana yang tercatat pada periode 8-14 Januari 2024.
“Untuk banjir memang cakupan dari warga terdampak mungkin itu sangat besar, ada misalkan dalam satu pekan 49.000 rumah terdampak, ada 58.000 masyarakat mengungsi dan terdampak, tapi khusus untuk korban jiwa yang harus kita waspadai adalah kondisi-kondisi dari tanah longsor,” ujar Abdul.
BNPB memberi perhatian khusus pada tanah longsor di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang merupakan daerah kawasan wisata pemandian.
Abdul menyatakan bahwa longsor bisa terjadi dengan sangat cepat, sehingga pengelola dan wisatawan yang mengunjungi lokasi tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan.
“Ini yang memang harus benar-benar kita siapkan kewaspadaan masyarakat, karena kejadian-kejadian tanah longsor ini terjadinya sangat cepat,” kata dia.
Abdul juga mencatat bahwa cuaca ekstrem selama seminggu telah merusak atap rumah warga.
Namun, perhatian utama adalah material yang terbawa, seperti atap, baliho, papan reklame, atau pohon besar, yang dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya.
Abdul menekankan perlunya waspada terhadap kondisi ini, terutama mengingat musim hujan diperkirakan akan berlanjut hingga paling tidak akhir Februari.