Sebanyak 33 pegiat koperasi dan perwakilan lembaga filantropi berkumpul dan berdiskusi dalam pembukaan Sekolah Manajemen Koperasi di Disaster Oasis Training Center, Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/11/ 2024). (Foto: IMZ DD)

ZNEWS.ID SLEMAN – Sebanyak 33 pegiat koperasi dan perwakilan lembaga filantropi berkumpul dan berdiskusi dalam pembukaan Sekolah Manajemen Koperasi di Disaster Oasis Training Center, Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/11/ 2024).

Program ini bertujuan memperkuat peran koperasi di Indonesia, yang pada 2023 menyumbang Rp 182,35 triliun atau 6,2% dari PDB. Dengan pengelolaan yang optimal, koperasi diharapkan dapat berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.

Beberapa faktor kunci keberhasilan koperasi mencakup kesadaran anggota, kecakapan pengurus, modal, dan dukungan kebijakan pemerintah.

Oleh karena itu, Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB) bersama IMZ menginisiasi pelatihan koperasi di 6 kota untuk memperkuat peran koperasi.

YWIB adalah lembaga pemberdayaan ekonomi dengan pendekatan filantropreneur yang mencakup berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan, usaha produksi dan perdagangan, serta keuangan mikro. YWIB juga merupakan mitra Dompet Dhuafa dalam program pemberdayaan ekonomi.

Selama tiga hari, Sekolah Manajemen Koperasi ini akan fokus pada penguatan tata kelola dan pengembangan bisnis untuk koperasi produsen dan konsumen, khususnya bagi para mitra Dompet Dhuafa.

Deputi Direktur 1 Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa, Udhi Tri Kurniawan, menyampaikan bahwa Sekolah Manajemen Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan koperasi.

“Tindak lanjut dari sekolah ini diharapkan memantik kolaborasi antar koperasi, menguatkan rantai pasok dan potensial pasar, serta scale up usaha koperasi,” ujar Udhi.

BACA JUGA  Bantuan Kemanusiaan Sunpride untuk Para Pejuang Corona

LEAVE A REPLY