Sekolah Literasi Indonesia (SLI) memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan literasi di berbagai daerah dengan melakukan monitoring dan evaluasi Program Penggiat Literasi Indonesia (PELITA) ke Pekanbaru, Riau, Selama tiga hari, 6-8 September 2024. (Foto: SLI DD)

ZNEWS.ID PEKANBARU – Sekolah Literasi Indonesia (SLI) kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan literasi di berbagai daerah. Kali ini dengan melakukan monitoring dan evaluasi Program Penggiat Literasi Indonesia (PELITA) ke Pekanbaru, Riau.

Selama tiga hari, 6-8 September 2024, Tim SLI bersama PELITA Pekanbaru menggelar serangkaian kegiatan bersama pemangku kepentingan dan komunitas literasi setempat. Dengan tujuan, memperkuat kolaborasi serta mengevaluasi dan mengembangkan program literasi di daerah tersebut.

Audiensi dengan Dinas Pendidikan Pekanbaru

Kegiatan dimulai dengan audiensi bersama Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru yang dihadiri oleh Kasi Kurikulum SMP, Februartati MPd beserta tim dari PELITA Pekanbaru dan Dompet Dhuafa Riau.

Dalam audiensi ini, Tim PELITA memaparkan perkembangan program literasi yang telah berjalan serta rencana ke depan untuk memperkuat pelaksanaan program di sekolah-sekolah dan TBM mitra.

Diskusi menghasilkan kesepakatan untuk terus mendukung inisiatif literasi, khususnya dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa di Pekanbaru.

Sekolah Literasi Indonesia (SLI) memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan literasi di berbagai daerah dengan melakukan monitoring dan evaluasi Program Penggiat Literasi Indonesia (PELITA) ke Pekanbaru, Riau, Selama tiga hari, 6-8 September 2024. (Foto: SLI DD)

Dalam kesempatan ini, Februartati menyampaikan dukungan penuh terhadap program PELITA.

“Kami sangat mengapresiasi program PELITA yang telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas literasi di sekolah-sekolah mitra. Ke depannya, kami siap berkolaborasi lebih jauh melalui pengimbasan program ini ke sekolah-sekolah lain di Pekanbaru, agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” ujarnya.

Focus Group Discussion (FGD) dengan Komunitas Literasi

Malam harinya, dilanjutkan dengan FGD bersama sepuluh perwakilan dari komunitas literasi yang tergabung dalam Forum TBM Riau.

Diskusi produktif ini berhasil mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas dalam mengembangkan literasi, seperti keterbatasan akses buku, minimnya dukungan dari pihak tertentu, dan rendahnya minat baca masyarakat.

Peserta juga merancang strategi untuk mengatasi tantangan ini, dengan menekankan pentingnya sinergi antar komunitas dan pelibatan lebih banyak pihak.

LEAVE A REPLY