ZNEWS.ID JAKARTA – Anak-anak umumnya lebih menyukai makanan dan minuman manis. Rasa yang lezat membuat mereka senang saat menikmatinya. Sifat adiktif gula juga membuat anak ingin terus mengonsumsinya.

Menurut WHO, batas konsumsi gula harian untuk anak seharusnya kurang dari 10 persen dari total energi harian, atau setara dengan 4 hingga 8 sendok teh untuk anak usia 7-12 tahun.

Jika anak mengonsumsi terlalu banyak gula, risiko masalah kesehatan seperti diabetes, obesitas, perilaku hiperaktif, dan gangguan imunitas dapat meningkat.

Kelebihan gula juga dapat mengganggu sistem pencernaan, memperlemah penglihatan, dan memengaruhi kognitif anak.

Dokter spesialis anak dan konsultan gizi, dr Yoga Devaera, Sp.A(K), menjelaskan bahwa preferensi anak terhadap makanan manis terbentuk sejak dini dan bisa terbawa hingga dewasa jika tidak diatasi.

“Sumber kalori yang sering disukai anak-anak adalah rasa manis. Tetapi, kesukaan ini juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Jika anak terbiasa dengan makanan atau minuman manis, kebiasaan ini bisa terus terbawa hingga dewasa,” kata dokter anak dari RS UI itu.

Yoga menyarankan agar pengurangan konsumsi gula dilakukan secara bertahap.

“Jika sudah telanjur, kita bisa memulai pelan-pelan, untuk anak-anak, mengurangi gula perlu dilakukan secara bertahap. Misalnya, jika biasanya mereka minum susu dengan dua sendok makan gula, kita bisa mulai menguranginya sedikit demi sedikit,” katanya, dilansir dari Antara.

Yoga juga menekankan pentingnya strategi pengalihan secara bertahap. Misalnya, anak yang terbiasa minum susu dengan rasa tertentu, seperti stroberi atau cokelat, sebaiknya tidak langsung diberi susu putih.

“Anak mungkin tidak mau langsung beralih ke susu putih. Maka, kita bisa mulai dengan mengganti wadahnya terlebih dahulu, misalnya dari kotak ke gelas, sambil tetap menggunakan susu yang sama. Setelah anak terbiasa, kita bisa mulai mencampur sedikit susu tanpa rasa, dan terus menambah proporsinya secara bertahap,” ujarnya.

Proses perubahan ini bisa memakan waktu lama, bahkan berbulan-bulan, namun penting untuk membantu anak terbiasa dengan rasa yang tidak terlalu manis.

“Ini bukan proses 1-2 hari. Kadang-kadang memerlukan waktu yang lama, tapi ini bisa dilakukan. Anak yang terbiasa dengan makanan manis dapat dilatih untuk mengurangi keinginannya terhadap rasa manis,” ucapnya.

Sementara bagi orang dewasa, perubahan konsumsi gula bisa dilakukan lebih cepat jika ada motivasi yang kuat.

“Bagi orang dewasa, perubahan bisa dilakukan lebih cepat, tergantung pada niat dan motivasi. Jika seseorang benar-benar ingin mengurangi konsumsi gula, mereka bisa melakukannya langsung,” tuturnya.

Yoga menegaskan bahwa pengurangan gula secara bertahap dapat membantu mencegah anak-anak mengembangkan kebiasaan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan di masa depan.

LEAVE A REPLY