SUMEDANG – Pejabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan 66 gedung sekolah mengalami kerusakan akibat gempa pada 31 Desember 2023 lalu.
Akibatnya, siswa yang sekolahnya mengalami kerusakan harus bersekolah secara bergantian pagi dan siang.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menyebutkan puluhan sekolah yang rusak tersebut terdiri dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMA.
“Untuk sementara ada sekolah yang rombongan belajarnya digilir, sekolah pagi dan sekolah siang. Ada juga yang daring sehingga siswa tetap nyaman dalam belajar,” kata Herman di Kabupaten Sumedang, Senin (8/1/2024), seperti dilansir Republika.co.id.
Herman memastikan para siswa tidak akan terganggu untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM), setelah pihaknya menerapkan metode pembelajaran secara bergiliran di bangunan sekolah yang dinyatakan aman.
“Untuk kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung. Sekolah yang terdampak gempa dalam keadaan aman untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Fasilitas umum seperti sekolah yang rusak akibat gempa bumi, menurut Herman menjadi prioritas utama untuk diperbaiki. Tujuannya agar bangunan sekolah bisa kembali dimanfaatkan untuk proses pembelajaran para siswa.