JAKARTA – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan terdapat 38 penemuan kasus COVID-19 varian JN.1 di wilayah Jakarta selama 2023.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, COVID-19 varian JN.1 ini merupakan turunan atau sublineage dari subvarian Omicron BA.2.86. Gejala yang muncul pada varian ini sama seperti gejala COVID-19 lainnya.
“JN.1 ini sebenarnya sama saja. Subvariannya turunan Omicron, cuma ada ciri-ciri khasnya. Lidahnya menunjukkan warna lebih putih dari biasanya,” ujar Ani.
Selain itu, karena COVID-19 varian JN.1 ini merupakan subvarian dari Omicron sehingga tingkat kematiannya juga tidak tinggi. Gejala yang muncul juga tidak berat, hanya saja penularannya yang cepat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menggencarkan vaksinasi COVID-19 untuk warga berusia 18 tahun ke atas guna menekan penyebaran COVID-19.
Hal tersebut sesuai Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan pada 11 Desember 2023. Masyarakat sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 hingga dosis keempat.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi penemuan kasus penularan virus penyebab COVID-19 varian JN.1 di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, masing-masing satu kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian JN.1 ditemukan di Jakarta Selatan pada 11 November, Jakarta Timur pada 23 November dan Batam pada 13 Desember 2023.
Virus corona varian JN.1 dilaporkan berkaitan dekat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan akibat COVID-19.