RAMALLAH – Pejabat tinggi Palestina termasuk Presiden Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan kepala biro politik kelompok Hamas Ismail Haniyeh.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina Wafa, Presiden Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas, menyebutnya sebagai “tindakan pengecut dan perkembangan yang berbahaya.”
Abbas menyerukan kepada rakyat Palestina “untuk bersatu, bersabar dan tabah dalam menghadapi pendudukan Israel.”
Sekretaris jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, juga mengutuk pembunuhan Haniyeh.
Dia mengatakan pembunuhannya mendorong rakyat Palestina “untuk tetap lebih tabah dalam menghadapi pendudukan (Israel), dan perlunya mencapai persatuan pasukan dan faksi Palestina.”
Mustafa Barghouti, kepala partai Inisiatif Nasional Palestina, berduka atas kematian Haniyeh, dan mengecam Israel karena melakukan “kejahatan keji” tersebut.
“Rakyat Palestina hari ini kehilangan seorang pemimpin patriot pemberani, yang dikenal karena integritas dan keterusterangannya, dan karena kepeduliannya yang jujur terhadap persatuan nasional,” kata Barghouti dalam sebuah pernyataan.
Gerakan Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Abbas, juga mengecam pembunuhan Haniyeh, dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut.
Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan Rabu pagi bahwa Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.
Israel belum membuat pengumuman langsung tentang pembunuhan tersebut