Oleh: Muhammad Nasril, Lc MA (ASN Kemenag Aceh Besar dan Mahasiswa S3 Hukum Islam UIN Jakarta, Program BIB Kemenag-LPDP)
ZNEWS.ID JAKARTA – Kehadiran Grand Syekh Al-Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Ahmed Al Tayeb ke Indonesia merupakan kehormatan dan kemulian bagi bangsa Indonesia.
Kehadirannya disambut dengan penuh antusisas oleh semua kalangan masyarakat, mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas, para cendikiawan, akademisi, tokoh lintas agama, dan umat Islam.
Lawatannya ke Indonesia, selama empat hari, untuk melaksanakan sejumlah pertemuan dan menghadiri sejumlah agenda dengan berbagai lapisan masyarakat dan organisasi masyarakat.
Salah satunya adalah kunjungan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb ke Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, 9 Juli 2024, untuk menyampaikan orasi ilmiah.
Syekh Ahmed Al Tayeb membahas banyak hal terutama tentang kondisi umat Islam saat ini, mengenai peradaban umat Islam, problematika dan solusinya.
Grand Syekh juga menyinggung tentang sikap umat Islam belakangan ini yang telah mengenyampingkan sikap toleran dalam menghadapi perbedaaan keyakinan. Dia menyampaikan pesan perdamaian, merawat kerukunan dan petuah untuk bangkit dari ketertinggalan.
Tentu, ini adalah momen istimewa bagi penulis dan juga kawan-kawan yang lain, bisa menyaksikan langsung petuahnya. Momentum yang berharga bagi semua untuk menimba ilmu dari sosok yang sangat bersahaja.
Di antara poin-poin penting yang disampaikan, penulis tertarik mengutip pertanyaan Grand Syekh saat menjelaskan bahwa penyakit yang dihadapi umat Islam saat ini adalah perpecahan, perselisihan (ikhtilaf), dan permusuhan internal.
Itu adalah penyakit ganas yang selama ini membubuhkan titik kelemahan di tubuh umat Islam dan akhirnya dimanfaatkan oleh bangsa lain.