
ZNEWS.ID PONTIANAK – “Bumi kita harus dijaga kelestariannya. Jangan sampai merusak alam,” ujar Rendy saat ditemui di kantor program Dompet Ummat, Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.
Rendy Akbar atau yang biasa disapa Rendy merupakan warga Pontianak. Pada waktu-waktu tertentu, ia berprofesi sebagai satpam di salah satu perusahan yang bergerak di bidang konstruksi di Pontianak.
Di waktu lain, ia seorang relawan pemadaman. Di Kota Pontianak, terdapat dua sisi pemadaman, ada pemadaman dari pihak pemerintah, ada juga yang dari pihak swadaya masyarakat. Rendy tergabung dalam relawan pemadaman swadaya Badan Pemadam Api (BPA) Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Selain di BPA Sungai Kakap, dia juga turut serta menjadi relawan DMC Dompet Dhuafa di Kalimantan Barat pada 23 Agustus 2023.

Berbeda dengan pengalamannya bersama BPA Sungai Kakap yang mayoritas aktivitas pemadaman di wilayah perkotaan, bersama DMC Dompet Dhuafa, Rendy ikut dalam aksi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kelurahan Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Lokasi tepatnya berada di depan pintu masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Sungai Raya. Jarak antara titik api dan sekolah mencapai 20 – 30 meter. Meski terbilang jauh, tetap membahayakan bagi lingkungan sekolah maupun siswa dan jajaran guru.
Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap, Rendy menyemprot titik api. Butuh waktu lama agar api menjadi padam, mengingat lokasi tersebut merupakan lahan gambut yang mudah terbakar.
“Gambut itu susah dipadamkan, apalagi kalau kita kesulitan air (jadi tambah pusing). Biasanya nanti kita buatkan ‘kolam renang’ (sebagai sumber air) atau menggunakan tangki air untuk memadamkan api,” cerita Rendy, mengingat aksi pemadaman karhutla.