
ZNEWS.ID JAKARTA – Dalam seminar sesi pertama perhelatan CSV Connect 2023, Bambang Suherman selaku Direktur Program Dompet Dhuafa, memaparkan terkait peran NGO atau lembaga sosial terhadap implementasi Creating Shared Value (CSV) di Indonesia. Sebagai lembaga filantropi, Dompet Dhuafa, kata Bambang, berupaya mengintensifikasi program pemberdayaan masyarakat berbasis kawasan melalui konsep Program Kawasan Madaya (Masyarakat Berdaya).
“Kawasan Madaya itu berkembangnya program pemberdayaan ekonomi ke zakat produktif. Apresiasi kepada misalnya agrinesia yang berani turun ke bawah dan merangkul UMKM kecil bersama. Semoga hari ini, melalui CSV segala tantangan itu terjawab pada penguatan CSV. Adanya ruang ini kita manfaatkan untuk mendesain program bersama. Sistem kerja, prinsip layanan, dan pola intervensi. Jangan berhenti koreksi jika ingin terus tumbuh. Hari ini, Dompet Dhuafa adalah lembaga yang paling siap untuk bersama dalam implementasi CSV,” kata Bambang.
Selama 30 tahun, Dompet Dhuafa dalam pengelolaannya mengedepankan konsep welas asih atau kasih sayang sebagai akar gerakan filantropis yang mengedepankan lima pilar program, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, serta dakwah dan budaya.
Dompet Dhuafa berupaya memperluas kebermanfaatan (social impact) bagi masyarakat melalui potensi-potensi kerja sama yang bisa dikolaborasikan antara perusahaan dan lembaga sosial.

Kehadiran CSV yang mengusung konsep pendekatan masyarakat dengan setiap perusahaan harus membentuk suatu nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama (Widodo, 2022). CSV mengintegrasikan isu dan tantangan masyarakat ke dalam penciptaan nilai ekonomi dan sosial (Porter, 2013).
Porter mengemukakan bahwa Creating Shared Value membuka kebutuhan baru, pasar baru, konfigurasi rantai nilai baru, dan cara berpikir baru tentang bisnis, menciptakan peluang baru untuk posisi strategis dan keunggulan kompetitif baru.
Dalam hal ini, perusahaan harus memasukkan dimensi sosial dalam proposisi nilai perusahaan, menambahkan dimensi sosial membuat strategi menjadi lebih berkelanjutan.