ZNEWS.ID JAKARTA – Penyandang TBC harus mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter selama 6-9 bulan tanpa henti. Diperlukan kedisiplinan dalam minum obat agar pengidap dapat sembuh, termasuk anak-anak.
Jika tidak disiplin, bakteri dapat menjadi kebal terhadap antibiotik dan gejalanya akan semakin parah. Kondisi ini dikenal sebagai TB-MDR (tuberkulosis multi-obat tahan).
Dr. Wahyuni Indawati Sp.A(K), dokter spesialis respirologi anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menyatakan bahwa pemberian obat tuberkulosis pada anak sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama dan saat perut kosong agar obat bekerja lebih optimal.
“Obat tuberkulosis sebaiknya diberikan saat perut kosong agar mudah diserap, sehingga efeknya lebih baik. Orang tua biasanya disarankan memberikan obat pada anak di pagi hari saat baru bangun tidur,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Memberikan obat pada waktu yang sama setiap hari membantu agar tidak lupa dan anak menjadi terbiasa. Setelah minum obat saat bangun tidur, anak bisa makan atau minum susu setelah jeda satu jam.
Pemberian obat juga harus dilakukan secara teratur dan tidak boleh terputus karena jika terputus dalam kurun waktu tertentu, pengobatan harus dimulai dari awal, yang akan memperpanjang durasi pengobatan.
Durasi pengobatan TBC tergantung pada berat ringannya gejala pada anak. Pada fase awal atau tahap intensif, anak harus minum obat selama dua bulan pertama.
Kemudian, dilanjutkan ke fase berikutnya selama empat bulan, sehingga total pengobatan berlangsung selama enam bulan untuk TBC paru biasa.