
“Ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan waktu luang.”
(HR Bukhari)
ZNEWS.ID JAKARTA – Semua orang tahu bahwa waktu sangat berharga, bahkan lebih berharga dari uang. Namun, banyak orang yang menyia-nyiakan waktunya tanpa merasa sayang.
Padahal, jika melihat apa yang dilakukan para ulama zaman dahulu, kita akan merasa malu karena mereka menjaga setiap detik waktu mereka agar penuh berkah.
Diriwayatkan bahwa Khatib Al Baghdadi, seorang ulama hadist terkenal, selalu membawa buku untuk dibaca saat berjalan, karena tidak ingin waktunya terbuang hanya untuk berjalan kaki.
Abu Farj Al Isfirayini juga pernah keluar rumah untuk suatu keperluan dan kembali dengan berkata, “Saya telah membaca satu juz Al Qur’an selama di jalan.” Maasya Allah!
Muammil bin Hasan pernah melihat Sulaim Ar Razi memperbaiki penanya yang rusak sambil menggerak-gerakkan mulutnya. Ternyata, ia membaca Al Qur’an sambil memperbaiki pena agar waktunya tidak terbuang sia-sia.
Abu Al Wafa’ Ibnu Uqail, seorang tokoh mazhab Hambali, bahkan memilih makanan praktis untuk menghemat waktu makan dan bisa membaca 50 ayat Al Qur’an.
Begitulah para ulama menjaga keberkahan waktu mereka, dengan berusaha mengefektifkan waktu agar tidak terbuang percuma.