
ZNEWS.ID JAKARTA – Perilaku bullying sering terjadi di sekitar kita, mulai dari lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, hingga tempat umum. Fenomena ini telah menjadi perhatian banyak orang, bahkan menjadi inspirasi bagi para penulis serial drama dan film.
Bullying tentunya menjadi kekhawatiran bagi para orang tua dan masyarakat, sehingga perlu diusahakan agar perilaku ini tidak lagi terjadi. Syukurlah, Islam sebagai pedoman hidup mengajarkan cara menyikapi bullying.
Bullying umumnya dikenal sebagai penganiayaan fisik, penindasan, atau perpeloncoan di mana yang kuat menyerang yang lemah. Bullying dapat terjadi secara verbal, fisik, atau psikologis, baik di dunia nyata maupun maya, dan dilakukan oleh individu maupun kelompok.
Perilaku mengejek, menghina, dan mengancam juga termasuk dalam bullying. Perilaku ini lebih merugikan mental korban daripada pelakunya. Setiap tindakan perundungan bertujuan untuk menyakiti, merendahkan harga diri, dan merusak reputasi korban di lingkungannya.
Di Indonesia, kita memiliki undang-undang tentang perundungan, yaitu UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juga mengatur tentang pengeroyokan, penganiayaan, dan perundungan yang dilakukan di tempat umum yang mempermalukan harkat martabat seseorang.
Dalam Islam, perilaku bullying sangat dilarang dan dianggap sebagai perilaku tercela. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena), boleh jadi mereka (yang diolok-olokan itu) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruknya panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang yang zalim.”