Oleh: Windy Ukaya (Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Peserta KKN-DR 02)

ZNEWS.ID JAKARTA – Kejam dan ditakuti. Ciri ini sepertinya sudah melekat pada sosok konselor. Khususnya oleh para peserta didik di sekolah karena suka menghukum siswa yang nakal. Konselor bahkan dijuluki polisi sekolah.

Apalagi saat siswa sudah dipanggil untuk memasuki ruang BP/BK (Bimbingan dan Penyuluhan/Bimbingan Konseling), siswa tersebut biasanya akan merasa ketakutan menanti hukuman yang akan ia dapatkan.

Namun, di balik ciri yang melekat di atas, konselor sebenarnya orang yang bersahabat dengan siswa. Tugas seorang konselor adalah membantu memberikan bimbingan dan konseling serta menangani masalah yang sedang dihadapi para siswa.

Siswa bisa menceritakan semua masalah pribadinya dan konselor akan memberikan solusi agar masalah mereka bisa teratasi. Sebagai seorang konselor, harus bisa menjadi teladan bagi para siswa, apalagi seorang konselor Islami.

Konselor Islami juga sangat berperan dalam proses konseling karena proses konseling memerlukan terapi sesuai ajaran Islam jika kliennya beragama Islam. Jadi, proses konseling itu terjadi tidak asal diberikan solusi oleh Konselor, tetapi harus mempunyai ilmu sebelum kita menjadi seorang konselor.

Para nabi diutus untuk membimbing dan mengarahkan manusia ke arah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figure konselor yang sangat ampuh dalam memecahkan permasalahan (problem solving) yang berkaitan dengan jiwa manusia. Agar, manusia keluar dari tipu daya setan.

Dengan kata lain, manusia diharapkan saling memberi bimbingan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberi konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya.

LEAVE A REPLY