Ilustrasi Lihat Sikon jika Ingin Menasihati. (Foto: id.depositphotos.com)

ZNEWS.ID JAKARTA – Kita semua setuju bahwa memberikan nasihat adalah perbuatan baik. Baik untuk yang memberi nasihat maupun yang menerima nasihat. Berbagi nasihat adalah nilai yang harus dimiliki oleh setiap muslim, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an surah Al-Ashr ayat 3.

Kualitas nasihat akan semakin baik jika pemberi nasihat mempertimbangkan timing yang tepat untuk memberikannya kepada orang lain, terutama jika nasihat tersebut dapat ditunda. Hal berbeda ketika nasihat tersebut sangat mendesak atau dalam situasi darurat.

Misalnya, jika seorang teman sedang sangat marah karena suatu alasan, waktu yang tepat untuk memberikan nasihat adalah ketika dia sudah tidak lagi dalam keadaan marah.

Bahkan, meskipun tidak secara langsung, Al-Qur’an telah memberikan petunjuk mengenai memberikan nasihat dengan cara yang baik dengan memerhatikan situasi dan kondisi (sikon). Kita dapat merujuk kepada Al-Qur’an surah Yusuf ayat 36-41 sebagai contohnya.

Ayat 36:

“Dan bersama dia masuk pula dua orang pemuda ke dalam penjara. Salah satunya berkata, ‘Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur,’ dan yang lainnya berkata, ‘Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung.’ Berikanlah kepada kami takwilnya. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang yang berbuat baik.” (QS Yusuf: 36)

Intisari ayat 36:

Bermula dari dua orang pegawai istana yang dimasukan penjara karena salah satu di antara mereka tertuduh hendak meracuni raja Mesir. Mereka adalah pembuat makanan dan satunya lagi pembuat minum sang Raja.

Di dalam penjara itu mereka berdua sama-sama bermimpi. Pembuat minum raja bermimpi bahwa ia melihat dirinya memeras anggur. Sedangkan pembuat makanan bermimpi bahwa dia meletakkan roti di atas kepalanya lalu roti itu dimakan oleh seekor burung.

BACA JUGA  Walaupun Pikun, Dia Tetap Orang Tuamu

Mereka berpikir keras agar bisa menakwilkan mimpi tersebut namun usaha mereka sia-sia dan hampir membuat mereka putus asa. Walhasil, mereka mencari siapakah orang yang sekiranya mampu menakwilkan mimpi mereka dengan akurat dan membuat mereka lega.

Namun, usaha mereka mencari orang yang dianggap mampu tidaklah mudah. Mereka berada di penjara yang tentunya secara umum dihuni oleh mereka yang mempunyai masalah hukum, entah masalah kriminal, politik, sengketa maupun tertuduh.

LEAVE A REPLY