ZNEWS.ID SERANG – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melakukan asesmen pesisir di Desa Lontar dan Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten, Selasa (8/10/2024) dan Rabu (9/10/2024).
Asesmen ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan memantau kondisi ekosistem pesisir, khususnya pelestarian mangrove, sebagai dasar penyusunan program DMC Dompet Dhuafa di sepanjang Pantai Utara Jawa.
Secara keseluruhan, asesmen ini menjadi langkah awal upaya restorasi dan rehabilitasi mangrove yang bertujuan menekan kerusakan lingkungan dan mengurangi risiko bencana. Kegiatan dimulai dari penyusuran pantai utara di Banten hingga Jawa Timur.
Di Banten, DMC Dompet Dhuafa pertama kali mengunjungi Desa Lontar dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat, termasuk Ropin, seorang aktivis mangrove yang secara swadaya menanam mangrove di pantai Desa Lontar selama bertahun-tahun.
Upaya Ropin membuat mangrove di Desa Lontar tumbuh dengan baik, tetapi di Desa Susukan masih terdapat banyak area pantai tanpa tanaman mangrove dan tanpa pemecah gelombang.
Husein, Ketua RT 21 Desa Lontar, menyampaikan bahwa meskipun Desa Lontar sudah banyak ditanami mangrove, kurangnya pemeliharaan seperti pemantauan, perawatan, dan penyulaman membuat banyak mangrove yang akhirnya mati.
“Sementara lokasi yang rawan abrasi menjadi ancaman tambak yang mana merupakan mata pencaharian masyarakat. Selain itu, hama utama ekosistem mangrove di desa ini adalah kambing yang seringkali berkeliaran bebas,” ujar Husein.