ZNEWS.ID MEDAN – Di Puskesmas Sungai Tering, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, seorang dokter gigi muda bernama Juli menyimpan kisah pilu karena dulu sempat terancam gagal menggapai mimpinya untuk menjadi seorang dokter gigi.
Juli, yang kala itu mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara, sempat kebingungan ke mana harus mencari uang dalam proses menyelesaikan studinya.
“Pada saat itu, saya sudah hampir menyelesaikan coass di FKG USU dan hanya tersisa dua departemen yang belum saya ikuti untuk post test,” ungkap Juli.
Dia melanjutkan, biasanya ujian post test diadakan bagi mahasiswa yang masih memiliki dua departemen yang belum selesai.
“Namun, rektor mengeluarkan peraturan baru yang menghapus ujian post test dan mewajibkan seluruh mahasiswa yang belum mengikuti ujian kompetensi akhir (UKMP2DG) untuk membayar UKT,” jelas Juli.
Situasi itu membuat Juli hampir putus asa kemana akan mencari uang untuk membayar UKT. Juli merasa tidak mungkin lagi meminta uang kepada orang tua yang selama ini sudah mengeluarkan banyak biaya selama pendidikannya. Apalagi, Juli bukan dari keluarga kaya raya, ia hanya mengandalkan gaji pensiunan PNS dari sang ayah.
Juli juga bukan satu-satunya anak yang harus dibiayai, tetapi ia masih punya empat saudara lain, satu di antaranya adik Juli yang masih butuh biaya.