ZNEWS.ID PALEMBANG – Di antara kebisingan dunia modern ini, di Kota Palembang, cerita inspiratif mengenai semangat dan kegigihan muncul dari eTahfizh School (Ekselensia Tahfizh School). eTahfizh merupakan bagian dari program Dompet Dhuafa Sumatra Selatan (DD Sumsel) di Divisi Pendidikan.
Program ini dirancang khusus untuk mereka yang memiliki potensi akademik tinggi, namun terbatas secara finansial. Dalam beragamnya peserta, terdapat santri dari berbagai latar belakang yag datang dari berbagai daerah.
Salah satu cerita yang menginspirasi adalah kisah Ridho, santri yang telah belajar di eTahfizh Dompet Dhuafa Sumsel selama sekitar dua tahun. Awalnya, Ridho direkomendasikan oleh kakak kelasnya untuk bergabung di eTahfizh Sumsel.
Menariknya, satu-satunya alasan yang membawa Ridho ke sana adalah bahwa Dompet Dhuafa Sumsel sepenuhnya menanggung biayanya selama pendidikan. Ridho memulai pendidikannya di eTahfizh Sumsel dengan tekad kuat untuk menghafal Al-Qur’an.
Saat ini, dengan tekun dan semangat yang tak pernah luntur, ia berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Quran. Prestasinya tersebut adalah bukti nyata bahwa ketekunan dan semangat dapat mengatasi segala hambatan.
Syarat untuk menjadi bagian dari eTahfizh Sumsel memang cukup ketat. Calon santri harus beragama Islam, berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, berjenis kelamin laki-laki, tidak merokok, telah lulus atau akan lulus SMP atau sederajat, memiliki usia maksimal 16 tahun, mendapat izin orang tua/wali untuk tinggal di asrama.
Calon santri juga harus miliki kesehatan jasmani yang baik dan bebas dari penyakit menular, bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta tidak memiliki anggota keluarga yang sedang atau pernah menerima beasiswa dari Dompet Dhuafa.
Kisah Ridho adalah salah satu bukti bahwa dengan semangat dan kesempatan, kita dapat mengatasi setiap hambatan. Program eTahfizh Sumsel terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang kuat dan bersemangat untuk menghafal Al-Qur’an.
Bahkan, ketika mereka dihadapkan pada kendala finansial. Semoga Ridho dan santri lainnya dapat terus memberikan inspirasi bagi kita semua.
Oleh: Ine