Ilustrasi Keutamaan Ibu dalam Islam: Antara Doa, Rida dan Surga. (Foto: goodnewsfromindonesia.org)

ZNEWS.ID JAKARTA – Salah satu alasan mengapa kedudukan seorang ibu begitu mulia di hadapan Allah SWT dan doanya cenderung diijabah adalah karena perjuangannya yang besar dalam melahirkan dan mendidik anak-anaknya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah pada surah Al-Ahqaf ayat 15:

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku (cara) untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri’.”

Melalui ayat ini, Allah memerintahkan umat-Nya untuk berbuat baik kepada orang tua, khususnya kepada ibu. Perjuangan seorang ibu yang mempertaruhkan hidupnya saat melahirkan dan membesarkan anaknya tidak ternilai oleh apapun.

Bahkan, dalam hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dosa besar seperti membunuh bisa ditebus dengan berbakti kepada ibu.

“Dari Ibnu ‘Abbas, ada seorang lelaki datang kepadanya, lalu berkata kepada Ibnu Abbas: ‘Saya pernah ingin melamar seorang wanita, namun ia enggan menikah dengan saya. Lalu ada orang lain yang melamarnya, lalu si wanita tersebut mau menikah dengannya. Aku pun cemburu dan membunuh sang wanita tersebut. Apakah saya masih bisa bertobat?’ Ibnu Abbas menjawab: ‘Apakah ibumu masih hidup?’ Lelaki tadi menjawab: ‘Tidak, sudah meninggal.’ Lalu Ibnu Abbas mengatakan: ‘Kalau begitu bertobatlah kepada Allah dan dekatkanlah diri kepada-Nya sedekat-dekatnya.’ Lalu lelaki itu pergi. Aku (Atha’) bertanya kepada Ibnu Abbas: ‘Kenapa Anda bertanya kepadanya tentang ibunya masih hidup atau tidak?’ Ibnu Abbas menjawab: ‘Aku tidak tahu amalan yang paling bisa mendekatkan diri kepada Allah selain birrul walidain’.” (HR Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya shahih)

Allah juga menegaskan melalui surah Luqman ayat 14 bahwa peran seorang ibu dalam kehidupan manusia sangatlah berat. Kesulitan yang ia hadapi sejak masa kehamilan hingga menyusui selama dua tahun, serta mendidik anak hingga dewasa, hanya bisa dirasakan oleh seorang ibu.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukur lah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS Luqman: 14)

LEAVE A REPLY