Ilustrasi Beda Gerd dan Gagal Jantung. (Foto: AFP)

ZNEWS.ID JAKARTA – Ketua Pokja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr Siti Elkana Nauli, mengingatkan masyarakat untuk mengenali perbedaan antara GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan gagal jantung karena gejalanya bisa mirip.

Sebagai seorang kardiolog, dr Nauli menyatakan bahwa seringkali pasien yang mengalami gejala seperti sesak napas, cepat kenyang, atau merasa begah didiagnosis sebagai GERD dan tidak dirujuk untuk memeriksakan diri ke dokter jantung.

“Paling banyak mendapat pasien didiagnosis sakit lambung, tapi diberi obat lambung tidak sembuh-sembuh, ketika kita lihat rontgen ternyata jantungnya membesar, dan diberikan obat gagal jantung ternyata membaik,” kata dia, dilansir dari Antara.

Nauli menjelaskan bahwa keluhan-keluhan tersebut tidak selalu berarti hanya satu diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi sebenarnya.

Untuk membedakan gejala GERD dan gagal jantung, Nauli menyoroti perbedaan seperti panas di dada yang umumnya dirasakan oleh pasien GERD, namun bukan sesak seperti yang dialami pasien dengan gejala gagal jantung. Dia juga menegaskan bahwa beberapa penderita GERD yang lebih parah juga bisa merasakan sesak napas.

Bagi tahap awal, Nauli menyarankan pemeriksaan mandiri untuk mengetahui perbedaan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menekan area lambung yang letaknya sedikit pada sisi kiri perut.

Jika penderita GERD, saat ditekan akan merasa tidak nyaman atau nyeri. Sedangkan pada kasus gagal jantung, meskipun terasa keras saat ditekan, pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri atau perih.

“Kalau gerd, ketika ditekan itu rasanya tidak nyaman atau nyeri, tetapi kalau gagal jantung justru tidak ada keluhan rasa apa pun, tetapi kita merasakan keras, lumayan keras tetapi pasiennya tidak mengeluh rasa nyeri atau perih,” jelasnya.

BACA JUGA  Mencegah Asam Lambung agar Tidak Naik, Mudah dan Efektif

LEAVE A REPLY