Kreator bidang seni dan sastra asal Kabupaten Ponorogo, Sutejo (tiga kanan) menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (dua kiri) yang didampingi Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak (kiri) saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 provinsi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (12/10/2022). (Foto: ANTARA/Rizal Hanafi)

Oleh: Dr Sutejo MHum (Budayawan, Penerima Penghargaan SDM Kebudayaan Jatim 2022 dari Gubernur Khofifah, Ketua (Rektor) STKIP PGRI Ponorogo)

ZNEWS.ID JAKARTA – Sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa,  pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (12/10/2022), menguatkan akan pentingnya karakter manusia yang memiliki Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi (IKI).

Bangkit dan lebih kuat, itulah yang menjadi impian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Impian transformasi berkehidupan ideal menghadapi berbagai ancaman.

Ancaman krisis, bahkan resesi dunia, disebut semakin nyata. IMF bahkan mengingatkan akan ada risiko awan gelap ekonomi di 2023. IMF menyebut negara-negara yang menyumbang ekonomi terbesar dunia akan mengalami kontraksi.

Karena itulah, strategi IKI adalah jawabannya. Selanjutnya, kita lihat kembali sejarah kualitas manusia asal Jatim di masa lalu, macam dr Soetomo (kelahiran Nganjuk), Soekarno (kelahiran Surabaya), dan KH Abdul Wahab Hasbullah (kelahiran Jombang) yang memiliki IKI dan wajib dicontoh. Soekarno berpesan generasi muda tidak meninggalkan sejarah. Jargon historis itu dikenal luas dengan Jasmerah.

Soetomo melahirkan jejak pergerakan organisasi Boedi Oetomo, yang mengajarkan kekuatan organisasi. Kekuatan inisiasi dahsyat, berevolusi kuat menjadi gerakan sosial politik yang masif.

Inisiatif adalah karakter perubahan, dinamo gerak perubahan. Istilah kerennya mampu menjadi game changer. Pengubah “permainan” kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara, KH Abdul Wahab Hasbullah, melalui berbagai aktivitas keagamaan, sosial, dan pendidikan memberikan inspirasi luar biasa. Fatwa resolusi jihadnya menjadi dinamo gerak perjuangan bagi Arek-Arek Suroboyo. Puncaknya menjadi pemantik perjuangan heroik 10 November yang monumental itu.

Ketiganya adalah tokoh dan teladan game changer yang menarik dijadikan model bergerak. Daya inisiatif kita, daya kolaborasi kita dan daya inovasi kita di tengah zaman yang terus bergerak ini sangat dibutuhkan.

BACA JUGA  Inovasi Keju Nabati untuk Penderita Alergi Susu

“IKI Jawabane (jawabannya) Jatim dalam menjawab ancaman yang ada di hadapan kita”.

LEAVE A REPLY