Ilustrasi tobat. (Foto: makmalpendidikan.net)

ZNEWS.ID JAKARTA – Mungkin kita pernah mendengar kalimat yang disampaikan seorang teman kepada temannya yang masih suka maksiat tapi salatnya tetap rajin, “Ente percuma salat kalo maksiat masih jalan.”

Bagi kita yang mendengar kalimat tersebut, bisa saja timbul beberapa penafisran.

Bisa jadi maksudnya adalah agar pelaku segera bertobat. Bisa juga dimungkinkan malah sebaliknya. Pelaku maksiat menghentikan salatnya karena menganggap salat yang dilakukannya sia-sia saja. Atau, bisa juga begini pesannya, kalau mau jadi pendosa jangan tanggung-tanggung.

Agar tidak menimbulkan ragam tafsir dari kalimat yang terlontar kepada saudara kita yang belum bisa berhenti maksiat, ada baiknya kita lebih berhati-hati. Misalnya, kita bisa menyampaiakan dengan redaksi seperti ini.

“Walapun Anda masih sulit meninggalkan maksiat, sebaiknya jangan putuskan hubungan Anda dengan Allah. Jangan pernah terpikir untuk berhenti melakukan salat. Semoga saja dengan salat yang terus Anda lakukan, Allah berkenan membimbing Anda untuk berhenti bermaksiat lalu Anda bertobat.”

Sebetulnya, tulisan ini terinspirasi karena menyaksikan cuplikan video singkat yang cukup viral. Dalam video itu terjadi tanya jawab yang sangat mengesankan antara seorang yang mewakili komunitas transgender dengan salah seorang agamawan Islam yang sangat berpengaruh di abad ini. Sebut saja, Al-Habib Umar Ibn Hafiz Hafizhahullah Ta’ala dari Tarim, Yaman.

Dalam video tersebut, seorang dari perwakilan transgender tersebut bertanya bagaimana caranya mencari jalan kembali kepada Allah. Inti dari jawaban sang Habib adalah agar para pendosa tidak memutuskan hubungan mereka kepada Allah.

BACA JUGA  Amalan yang Dianjurkan saat Muharam

LEAVE A REPLY