“Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: ‘Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) Supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) Beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku’.”
(HR Imam Ahmad, Thabrani)
ZNEWS.ID JAKARTA – Seberapa sering kita memerhatikan orang-orang yang berada di bawah kita dalam hal finansial, kesehatan, dan bidang lainnya?
Misalnya, dalam pekerjaan, kita mungkin lebih sering melihat orang-orang dengan jabatan atau penghasilan yang lebih tinggi dan menginginkan posisi mereka.
Atau, dalam hal keluarga, kita mungkin lebih sering iri pada pasangan yang terlihat harmonis, memiliki banyak anak, dan tampak sangat bahagia dengan segala fasilitas yang mereka miliki.
Atau dalam urusan kesehatan dan penampilan, kita mungkin selalu mengagumi orang-orang yang memiliki tubuh langsing, gigi putih bersih, dan penampilan yang menarik.
Mari kita belajar untuk lebih sering melihat ke bawah. Ini merupakan salah satu ajaran Rasulullah yang perlu kita amalkan.
“Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR Bukhari no 6490)
Rantai sebab akibat yang ditimbulkan dari sikap senantiasa ‘memandang ke bawah’ untuk kehidupan duniawi ini sungguh tak dapat diremehkan:
- Seseorang yang terbiasa memandang orang yang lebih rendah darinya dalam hal perolehan nikmat, maka akan menyadari bahwa apa yang dimilikinya adalah hal luar biasa..
- Hal ini menyebabkan ia bersyukur, salah satu cara mewujudkan kesyukurannya ia pun bersedekah, berbagi pada orang lain.
- Sedekah tersebut membuat harta yang dimilikinya bertambah barokah, dan memanggil rezeki lain untuk turut menghampirinya.
- Dan, karena sikap bersyukurnya tersebut ia juga mendapat tambahan nikmat dari Allah, berupa kesehatan, ketenangan hati, keharmonisan keluarga.
- Tambahan nikmat tersebut menjadikannya makin bersyukur, makin sering bersedekah dan berbagi pada orang lain.
- Sedekahnya makin melipatgandakan rezekinya dan kesyukurannya membuat Allah makin menambah nikmatNya.