ZNEWS.ID LEBAK – Memetik keberkahan di bulan Ramadan 1446 Hijriah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui mitra kemaslahatan Dompet Dhuafa kembali menyalurkan amanah bantuan yang diwujudkan dalam serangkaian program yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar hingga peningkatan keterampilan.
Salah satu program kemaslahatan yang mengalirkan kebermanfaatan ini adalah program pelatihan teknisi AC melalui Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa yang melahirkan para “Hajj-Preneur”—sebutan peserta pelatihan—dari wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Seremonial launching program pelatihan teknisi AC sekaligus berbuka puasa bersama ini digelar di wilayah Baduy Luar Masjid Al-Imron, Kampung Ciboleger, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Senin (24/3/2025).
Selain pelatihan teknisi AC, program ini juga mencakup penyaluran 3.000 paket berbuka puasa, aksi bersih 100 masjid, dan distribusi 500 mushaf Al-Qur’an.
Pelatihan teknisi AC ini menjadi oase harapan bagi para pemuda Lebak. Dari 70 pendaftar, terpilihlah 11 peserta, di mana 10 di antaranya adalah pemuda asal Lebak.
Mereka mengikuti pelatihan intensif sejak tanggal 3 Maret 2025 di IK Karawaci dan Panasonic Gobel Jakarta Timur, dibekali dengan keterampilan perawatan, perbaikan, dan instalasi AC, serta pengalaman magang.
Ahmad Satibi (37), salah satu peserta pelatihan teknisi AC angkatan ke-8 IK Dompet Dhuafa & BPKH, adalah potret semangat perubahan. Ia mengaku, ikut pelatihan ini karena ingin menambah pengetahuan, skill, serta pengalaman baru.
Dengan tekad kuat untuk mengubah nasib, ia berharap agar kelak bisa berwirausaha dengan skill yang didapatkan dari pelatihan tersebut.
“Asal saya dari Kampung Gunung, Lebak. Sehari-hari saya berdagang gorengan dan pekerja serabutan. Saya ingin belajar skill baru agar bisa menjadi bekal keterampilan dan sumber penghasilan ke depan,” ungkap ayah empat anak ini.
Bagi Memed, panggilan akrabnya, pelatihan ini adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Ia menyadari bahwa perubahan tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan dengan kerja keras dan keterampilan.
Kehadiran para “Hajj-Preneur” ini disambut hangat oleh Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya. Ia mengapresiasi para peserta pelatihan pemuda Lebak, serta BPKH dan Dompet Dhuafa atas inisiatif program pelatihan ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat Lebak.
“Pelatihan ini jangan dianggap sepele. Zaman sekarang banyak yang menginginkan dapat harta yang mudah, yang instan. Tapi, kalau kita punya skill, kita bisa dapat penghasilan yang mudah dan juga halal. Kita kejar yang ma’ruf dan jauhi yang mungkar. Terus bersyukur kepada Allah, terlebih sekarang sudah hari ke-24 Ramadan, masih ada satu pekan jadi momentum untuk meningkatkan taqwa,” tutur Hasbi.
Ahmad Faqih selaku General Manager Penghimpunan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) Dompet Dhuafa, juga menyampaikan rasa syukur atas kemitraan yang terjalin dengan BPKH. Ia berharap program-program Dompet Dhuafa dapat terus memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, Dompet Dhuafa kembali mengemban amanah kolaborasi bersama BPKH sejak tahun 2020 hingga 2025 ini. Dan hari ini, telah terlaksana seremonial penyerahan sertifikat juga kepada para peserta pelatihan serta penyaluran 150 paket berbuka puasa. Semoga program-program Dompet Dhuafa bisa terus membersamai dan bermanfaat luas kepada penerima manfaatnya,” ucap Faqih.
Senada dengan itu, Indriayu Afriana selaku Kepala Divisi Pelaksana Monitoring dan Evaluasi BPKH, mengatakan bahwa ini merupakan program pertama yang dilakukan di tahun 2025 ini.
Harapannya dengan ilmu yang peserta pelatihan dapatkan, bisa menjadi entrepreneur, bisa mengembangkan dan bisa mendapat mata pencaharian.
“Hajj-Preneur ini program yang baru kita luncurkan di tahun 2025 ini karena kita ingin melihat dan mencetak masyarakat muda ini tumbuh menjadi entrepreneur. Nah, dengan nilai manfaat dana abadi umat melalui kegiatan kemaslahatan kita mendorong dengan berupa pelatihan. Semoga dari nilai manfaat dana abadi umat dapat tersebar luas manfaat untuk masyarakat yang membutuhkan,” tutur Indriayu.
Kolaborasi Dompet Dhuafa dan BPKH di Ramadan 1446 Hijriah ini bukan sekadar tentang bantuan materi, tetapi juga tentang pemberdayaan dan harapan.
Para “Hajj-Preneur” adalah bukti nyata bahwa dengan keterampilan dan tekad, perubahan bisa diwujudkan, bahkan dari tanah Baduy.
Oleh: Dhika