Ilustrasi guru. (Foto: Ist

Oleh: Thobib Al Asyhar (Dosen SKSG Universitas Indonesia, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan atau GTK Madrasah, Kemenag RI)

ZNEWS.ID JAKARTA – Tidak ada yang membantah, sejak peradaban manusia terbentuk, peran guru sangat vital dalam sejarah kehidupan. Guru di sini tidak selalu didefinisikan sebagai “pegawai” lembaga pendidikan, tetapi siapapun yang menyebarkan ilmu, hikmah, dan kearifan.

Itulah guru. Orang yang sejak awal meniatkan diri memberi manfaat keilmuan dan pembentukan sikap terpuji bagi orang lain.

Dalam dunia pendidikan, guru tidak sekadar mengajar, tetapi membentuk karakter, mencetak pemikir, dan menjadi pilar peradaban.

Tidak berlebihan jika Kaisar Jepang, Hirohito, pascamengalami kekalahan Perang Dunia II dari Sekutu yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, dikabarkan bertanya tentang berapa guru yang masih hidup.

Ini menunjukkan pentingnya pendidikan dan peran guru bagi kebangkitan Jepang. Saat itu, Jepang menghadapi masa-masa sulit untuk bangkit dari kehancuran.

Meskipun pertanyaan tersebut mungkin lebih bersifat simbolis atau anekdot, hal ini menggambarkan keyakinan Jepang bahwa pendidikan dan sumber daya manusia, terutama guru, adalah kunci dalam membangun kembali bangsanya.

Faktanya, Jepang berhasil bangkit, bahkan menjadi salah satu negara maju yang mengalahkan negara-negara lain, berkat investasi mereka pada pendidikan dan peran guru yang visioner.

Demikian pula kemajuan peradaban di belahan dunia, baik Timur maupun di Barat, tak lepas dari kehadiran guru yang mumpuni.

LEAVE A REPLY