Oleh: M Ishom el-Saha (Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)
ZNEWS.ID JAKARTA – Dzun-Nun Al-Mishri pernah diseret ke pengadilan dengan tuduhan menjadi kafir zindiq di masa pemerintahan al-Mutawakkil. Beliau merupakan ulama sufi pertama yang mengenalkan ajaran makrifat, dan dianggap sesat oleh umat Islam di zamannya.
Di antara ajaran makrifat yang dianggap ganjal dari Dzun-Nun ialah pernyataan beliau bahwa dirinya melihat Allah di tempat-tempat sesembahan pemuja Fir’aun.
Beliau juga menyatakan memilih dimasukkan ke dalam neraka daripada dirinya berpisah dengan Allah. Demikian sekelumit ajaran Dzun-Nun yang menyebabkan dirinya dianggap telah menjadi kafir zindiq.
Dzun-Nun Al-Mishri adalah sosok sufi panutan bagi ulama-ulama generasi sesudahnya. Termasuk Syekh Nawawi al-Bantani yang secara khusus menjadikannya sebagai contoh seorang mukmin yang berakhlak mulia.
Dalam karya Syekh Nawawi yang berjudul “Al-Futuhat al-Madaniyyah” tatkala dibahas cabang iman (syu’bul iman) ke -66 dicontohkan tokoh bernama Dzun-Nun yang berakhlak mulia.
Menurut Syekh Nawawi al-Bantani, seorang mukmin yang berakhlak mulia (husnul khuluqi) ialah menjadi pribadi yang tidak “baper-an” dengan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya.
Beliau contohkan Dzun-Nun Al-Mishri yang oleh masyarakat dianggap menjadi kafir zindiq, dan bahkan disidang di hadapan khalifah Abbasiyah bernama al-Mutawakkil.